Ketika mendengar kata investasi, pasti Sobat Aksara akan langsung terbayang instrumen populer seperti saham, reksa dana, deposito, atau bahkan logam mulia.
Selain beberapa instrumen tersebut, ternyata domain juga menjadi sebuah ‘produk’ investasi yang menjanjikan pada era digital seperti sekarang ini.
Jika normalnya orang-orang menganggap bahwa domain hanya bisa digunakan untuk membuat website atau email bisnis, kini domain dapat menjadi sebuah alat yang bisa mendatangkan pundi-pundi keuntungan.
Lantas, seberapa besar peluang investasi melalui domain, dan bagaimana cara berinvestasi menggunakan domain? Simak informasinya berikut ini!
Menilik Peluang Investasi Domain
Seperti halnya investasi pada umumnya, instrumen investasi memerlukan adanya pemahaman mengenai peluang dan risikonya.
Dalam hal ini, domain memiliki peluang yang sangat besar apabila Anda bisa mendaftarkan nama yang tepat.
Mungkin Anda belum begitu familier dengan domain carinsurance.com. Namun, domain tersebut menyabet gelar sebagai domain termahal di dunia karena terjual dengan harga lebih dari Rp700 miliar.
Selain itu, masih ada banyak nama domain lain yang juga sangat menguntungkan ketika memiliki value yang tinggi.
Untuk diketahui, harga ekstensi .com sendiri sebenarnya tidak lebih dari Rp200 ribu. Namun, karena sang pemilik domain sangat visioner, ia mampu melego domain tersebut berkali-kali lipat lebih mahal.
Berangkat dari fenomena yang satu ini, Sobat Aksara yang ingin investasi domain sebaiknya mulai mempelajari bagaimana cara memilih nama domain yang memiliki value tinggi.
Cara Memilih Domain yang untuk Investasi
Anda bisa mengikuti beberapa best practice berikut ini dalam menentukan nama domain yang cocok dijadikan sebagai investasi.
1. Pelajari Tren dan Riset Pasar
Sebelum membeli domain, terlebih domain yang bernilai investasi tinggi, penting bagi Anda untuk mempelajari tren yang sedang berkembang.
Ini sangat penting untuk merumuskan nama yang nantinya akan Anda daftarkan. Salah satu contoh yang bisa Anda coba adalah dengan memanfaatkan peristiwa tertentu, seperti Pemilu.
Pada Pemilu 2024, terdapat domain ganjarmahfud.id yang dijual dengan harga Rp350 juta, atau jokowimaruf.com yang dilego Rp2 miliar.
Selain memanfaatkan suatu peristiwa besar nan penting, biasanya domain yang bernilai adalah yang mengandung kata populer, unik, dan singkat.
Untuk lebih jelasnya mengenai cara memilih nama domain yang unik, silakan pelajari pada artikel kami berikut ini, ya, Sobat Aksara!
2. Pilih Ekstensi yang Populer
Meski Anda sudah memiliki nama domain incaran untuk dijual kembali dengan harga tinggi, pastikan ekstensi yang digunakan populer, ya!
Nah, parameter populer tidaknya suatu ekstensi domain biasanya dilihat dari jenisnya, misal gTLD (generic top-level domain) yang beberapa di antaranya adalah .com atau .net.
Sedangkan, ada jenis lainnya yakni ccTLD (country code top-level domain) dengan ekstensi seperti .id.
Untuk .com sendiri, ekstensi yang satu ini telah menjadi yang paling populer di dunia, dengan 233.6 juta domain terdaftar, melansir colorlib.com.
Jadi, sebisa mungkin Anda memprioritaskan pendaftaran nama domain .com terlebih dahulu jika ingin berinvestasi.
3. Tidak Ada Salahnya Membeli Aged Domain
Tua-tua keladi, semakin tua, semakin jadi. Walaupun tidak semua, nyatanya domain yang telah berumur dan memiliki reputasi yang bagus bisa menjadi value tersendiri dan membuatnya mahal.
Percaya atau tidak, aged domain atau domain berumur ini memiliki pasarnya sendiri, dan kebanyakan memang dijadikan sebagai private blog network (PBN) karena memiliki banyak backlink.
Anda bisa mencari domain berumur dengan menggunakan indikator backlink yang dimilikinya serta penggunaan nama yang unik.
Dengan perpaduan tersebut, domain yang Anda pilih sangat menguntungkan jika dijual kembali.
4. Waspada dengan Domain Merek Dagang
Meskipun sistem pendaftaran nama domain biasanya dapat dilakukan oleh siapa saja, bukan berarti Anda bisa dengan mudah mendaftarkan nama domain yang sama dengan suatu merek terkenal.
Kasus seperti ini kerap terjadi dengan harapan merek dagang terkait akan membelinya dengan harga tinggi.
Namun, justru tindakan ini bisa dipidanakan karena termasuk dalam cybersquatting. Maka dari itu, Anda sebaiknya menghindari pendaftaran nama domain yang sama dengan suatu merek dagang yang telah terdaftar resmi jika tidak ingin terkena masalah.
Selain keempat cara di atas, sebenarnya ada cara lain yang memungkinkan Anda mendapatkan keuntungan dari domain, yakni dengan menjalankan bisnis pendaftaran nama domain.
Cara kerjanya sangat sederhana, Anda seperti berjualan produk pada umumnya. Namun, produk yang dijual adalah domain.
Tentu saja, ini juga menjadi sebuah peluang investasi yang menguntungkan dengan berjualan nama domain, sebab permintaannya akan terus meningkat seiring perkembangan teknologi.
Jadi, mana yang membuat Anda tertarik? Menjadikan domain sebagai instrumen investasi, atau membuka layanan pendaftaran nama domain?
Keduanya sama-sama memiliki peluang yang sangat besar. Segera tentukan pilihan Anda, dan selamat mencoba!