Sebuah gaya hidup baru telah berkembang akibat lahirnya Internet 32 tahun yang lalu.
Hampir selama 24/7, manusia pada zaman siber ini tidak pernah lepas dari Internet, kecuali saat tidur.
Baik para pekerja, anak sekolah, hingga ibu rumah tangga; semua menemukan kemudahan dan kesenangan dari menggunakan Internet.
Hanya dengan sebuah sentuhan jari saja, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi, memesan makanan favorit, membeli kostum halloween, hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Nah, pernah terpikirkan tidak sih di benak Anda, siapa ya orang hebat dibalik terciptanya Internet?
Jika Anda ingin mengetahui sejarah Internet secara lengkap, langsung saja simak artikel di bawah ini!
Apa Itu Internet?
Sebelum masuk ke penjelasan tentang sejarah Internet, mari kita pahami dulu apa itu Internet.
Sebenarnya, Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network.
Suatu jaringan komunikasi tanpa batas ruang dan waktu yang menjadi penghubung satu pengguna komputer dengan pengguna lainnya.
Di dalam jaringan tersebut terdapat berbagai macam informasi serta fasilitas layanan Internet browsing.
Sedangkan, aktivitas manusia saat mengakses fasilitas layanan Internet disebut dengan online.
Lalu, bagaimana cara Internet dapat terhubung satu sama lain dengan tepat sesuai dengan keinginan si pengguna?
Padahal ada milyaran pengguna dalam jaringan Internet di dunia ini?
Jawabannya adalah pengguna internet dapat terhubung dengan baik antara satu sama lain dengan adanya Internet Protocol Suite.
Internet Protocol Suite sendiri terdiri dari TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol).
Karena terdiri dari TCP dan IP, maka ia juga dikenal dengan nama TCP/IP.
TCP/IP ini berfungsi sebagai kelompok protokol yang mengatur komunikasi pertukaran data dalam jaringan internet dari satu komputer ke komputer lainnya.
Protokol itulah yang memastikan pengiriman data benar-benar sampai ke alamat yang dituju.
Baca Juga: Mengenal IP Address dan Jenis-jenisnya
Tujuan Diciptakan Internet
Motivasi utama dalam penciptaan Internet adalah untuk berbagi data dengan cara yang efektif dan efisien.
Pasalnya, mengkoneksikan dua atau lebih user secara remote akan jauh lebih mudah dan murah daripada menduplikasi komputer servernya.
Apalagi pada awal masa terciptanya internet, komputer masih menjadi barang yang amat sangat mahal.
Sejarah Penemuan Internet
Memo tentang “Galactic Networking” tercatat sebagai interaksi sosial pertama yang dapat diakses melalui jaringan Internet.
Memo tersebut ditulis oleh J.C.R. Licklider pada tahun 1962.
Licklider sendiri adalah kepala dari program riset komputer di DARPA (Defense Advanced Research Project Agency).
Sebuah lembaga federal Amerika yang bertugas untuk melakukan riset untuk departemen pertahanan.
Saat pertama kali didirikan, lembaga ini bernama ARPA (Advanced Research Projects Agency).
Baru pada tahun 1971, lembaga ini berubah nama menjadi DARPA. Namun, pada 1993 kembali menggunakan nama APRA.
Akhirnya, pada tahun 1996, lembaga ini kembali lagi menggunakan nama DARPA.
Oke, cerita tentang Internet dimulai pada tahun 1961, dimana Leonard Kleinrock dari MIT menerbitkan karya tulis tentang teori packet switching.
Dilanjutkan dengan penulisan buku tentang teori yang sama pada tahun 1964.
Teori packet switching sendiri merupakan pembahasan tentang kelayakan penggunaan “packet” daripada “sirkuit” untuk melakukan pengiriman data secara jarak jauh.
Untuk membuktikan teori tersebut, Kleinrock meminta Lawrence G. Robert, seorang peneliti dari MIT, untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Maka, pada tahun 1965, Robert bekerja sama dengan Thomas Merril untuk menyambungkan komputer TX-2 yang berada di Massachusetts dengan komputer Q-32 yang berada di California.
Mereka menyambungkan komputer menggunakan low speed dial-up telephone.
Pada momen inilah tercipta Wide Area Computer-Network pertama di dunia, walaupun saat itu jaringannya masih sangat kecil.
Nah, disinilah teori yang ditulis oleh Kleinrock tentang penggunaan packet switching terbukti berjalan secara efektif.
Selanjutnya pada tahun 1966, Roberts mengembangkan konsep jaringan internet di DAPRA dan dalam waktu singkat menghasilkan ARPANET (Advanced Researched Project Agency Network).
ARPANET adalah sebuah desain jaringan komputer jangkauan luas pertama yang sekarang berkembang menjadi internet, dan dirilis pada 1967.
Untuk mengembangkan APARNET secara lebih lanjut, dibuatlah sebuah packet switches bernama IMP (Interface Message Processors) oleh BBN Group yang dikepalai oleh Frank Heart.
Sementara itu, desain arsitektur ARPANET tengah dikembangakan oleh Bob Khan; topologi jaringan dikembangkan oleh Robert serta tim Howard Frank; sistem pengukuran jaringan sedang disiapkan oleh tim Kleinrock di UCLA.
Semua kerja keras itu akhirnya berbuah manis di akhir tahun 1969, dimana 4 buah host komputer berhasil terhubung pada ARPANET.
Setelah itu, semakin banyak komputer yang terhubung pada ARPANET yang membuat jaringan menjadi lebih besar.
Maka, dibuatlah Host-to-Host Protocol yang diberi nama NCP (Network Control Protocol) pada periode waktu 1971-1972 untuk mengatur koneksi antar jaringan komputer.
Dan terciptanya NCP juga memungkinkan pengguna jaringan pada masa tersebut untuk mulai mengembangkan berbagai aplikasi website.
Bulan Oktober 1972, terdapat peristiwa bersejarah lainnya. Pada tahun ini Khan secara resmi mempublikasi ARPANET dalam acara ICCC (International Computer Communication Conference).
Kemudian, masih pada tahun yang sama, tercipta pula aplikasi surat elektronik pertama bernama “hot”.
Lahirnya email menjadi pertanda aktivitas awal dalam dunia jaringan Internet yang kelak turut membangun World Wide Web (WWW).
Sejarah Penamaan Internet
Internet yang kita kenal dan kita semua gunakan dewasa ini merupakan jaringan arsitektur terbuka (open-architecture networking).
Hingga ditemukannya teknologi jaringan arsitektur terbuka, ada beberapa proses yang harus dilalui.
Ide penciptaan jaringan arsitektur terbuka pertama kali dikenalkan oleh Khan pada tahun 1972, tidak lama setelah ia tiba di DAPRA.
Pada saat itu, program tersebut diberi nama “Internetting”.
Khan kemudian mencoba mencari protokol jaringan yang compatible dengan lingkungan jaringan arsitektur terbuka.
Pasalnya, NCP (Network Control Protocol) tidak memiliki kemampuan untuk mendefinisikan jaringan — dan mesin — lebih jauh lagi, bukan hanya sebatas IMP-nya.
Maka dari itu, pada tahun 1973, Khan bersama rekannya Vint Cerf mengembangkan cikal bakal TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
TCP/IP kelak akan memfasilitasi segala proses layanan pertukaran data dalam jaringan internet.
Penemuan TCP/IP dengan segera diikuti oleh munculnya banyak jaringan yang berada dalam internet.
Pada momen ini, sempat terjadi kebingungan dan karena masih rancunya manajemen alamat host.
Alamat host masih menggunakan sistem peringkat berdasarkan kelasnya; kelas A untuk jaringan berskala nasional, kelas B untuk jaringan berskala daerah, dan kelas C untuk jaringan skala lokal.
Alamat host berdasarkan kelas tersebut diatur oleh IP masih menggunakan sederet angka panjang yang sulit untuk diingat.
Permasalahan ini kemudian terpecahkan saat Paul Mockapetris, dari University of Southern California, berhasil menciptakan DNS (Domain Name System).
Perkembangan pengguna internet pada masa itu ternyata juga berpengaruh pada router yang masih terbatas kemampuannya.
Maka router sederhana tersebut diganti menggunakan IGP (Internet Gateway Protocol) dan EGP (Exterior Gateway Protocol).
Kemudian, pada tahun 1980, militer mulai memakai TCP/IP dalam jaringan berbasis Internet DARPA.
Lalu pada tahun 1983, jaringan Internet berbasis DARPA ini dipecah menjadi dua, yaitu dan MILNET dan ARPANET.
MILNET digunakan untuk keperluan kemiliteran, sedangkan ARPANET digunakan untuk keperluan non-militer.
Kedua jaringan tersebut disebut sebagai DARPA Internet atau singkatnya lebih dikenal sebagai “Internet”.
Akhirnya, pada tahun 1985, Internet sudah cukup stabil digunakan secara luas oleh kalangan peneliti dan developer.
Pada tahun ini pula, Internet mulai digunakan oleh berbagai komunitas lain sebagai fasilitas komunikasi berbasis komputer sehari-hari.
Dalam rentang waktu satu tahun saja, yaitu 1986-1987, jumlah jaringan Internet telah tumbuh dari 2000 menjadi hampir 30.000 jaringan.
Internet untuk Masyarakat Luas
Pada tahun 1985, Badan Arsitektur Internet atau dikenal juga sebagai IAB (Internet Architecture Board) menggelar seminar untuk semua vendor Internet untuk mempelajari TCP/IP dengan lebih lanjut.
Setelah berlangsung selama 2 tahun, seminar tersebut mengadakan acara spesial untuk melihat 3 vendor yang mampu menjalankan Internet dengan cara paling baik.
Nah pada tahun 1988, Dan Lynch menyelenggarakan Interope trade untuk pertama kalinya.
Sebuah wadah bagi para vendor untuk menjual Interop mereka.
Hasilnya, ada sebanyak 50 perusahaan memutuskan untuk membeli Interop.
Sejak saat itulah, Internet menjadi sesuatu yang bersifat komersil dan Interop trade berkembang pesat.
Sedangkan kini, Interop trade diselenggarakan di 7 wilayah berbeda di seluruh dunia dan memiliki lebih dari 250.000 audiens.
Kemudian pada tahun 1989, jumlah host terpantau telah berkembang dari 80.000 pada bulan Januari hingga menjadi lebih dari 160.000 pada bulan November.
Pada tahun tersebut telah banyak negara yang terhubung dalam Internet, diantaranya ada; Amerika Serikat, Canada, Denmark, Finlandia, Perancis, Iceland, Norwegia, Swedia, Australia, Jerman, Israel, Italia, Jepang, Belanda, New Zealand, dan Inggris.
Email komersial pun mulai muncul pada tahun ini yaitu MCI Mail, OnTyme, Telemail, dan Compuserve.
Maka, pada tahun 1989 lah Internet benar-benar mulai dapat dinikmati oleh masyarakat umum di Amerika Serika (dan perlahan-lahan masyarakat dunia).
Sedangkan di Switzerland sana, masih pada tahun 1989, Tim Berners-Lee berhasil menciptakan WWW (World Wide Web) saat bekerja untuk CERN.
Internet Masa Kini
Setelah 32 tahun Internet mulai dapat dinikmati oleh masyarakat umum, tercatat telah ada 4.66 milyar pengguna per Januari 2021 ini.
Kecepatan broadband download maksimalnya pun telah mencapai 226.6 Mbps (dapat dinikmati di Singapura).
Sungguh fantastis bukan?
Kemudahan dalam mengakses internet pun telah mempengaruhi kehidupan manusia.
Jika dulu banyak hal yang dilakukan secara manual, kini banyak dari kita yang mengandalkan Internet.
Contohnya saat ingin mempublikasikan opini yang Sahabat Aksara miliki.
Dulu, Anda perlu mengirim naskah ke suatu redaksi agar dimuat dan terdistribusikan ke banyak orang.
Jika ingin mengungkapkan seribu pendapat, maka Anda harus mengirim naskah sebanyak seribu kali. Itu pun belum tentu di publish.
Namun dengan Internet, Anda dapat dengan mudah mem-publish opini di sosial media atau website.
Cara membuat website pun mudah, Anda tinggal mencari CMS yang cocok, membeli domain yang bagus dengan harga terjangkau, dan menyewa hosting terbaik.
Dunia tanpa Internet pasti tidak akan semudah ini.
Begitulah cerita tentang sejarah Internet. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya!