Reseller: Model Bisnis Menjanjikan di Era Digital

5 min read

Reseller Model Bisnis Menjanjikan di Era Digital

Reseller adalah model bisnis yang kian populer dan berkembang melalui berbagai platform online. 

Apabila Sahabat Aksara sekalian cermati, di era digital ini terjadi pergeseran budaya belanja yang cukup signifikan.

Orang-orang yang biasanya datang ke toko atau lapak penjualan untuk berbelanja secara langsung, kini lebih memilih untuk berbelanja secara online via smartphone atau PC mereka. 

Menurut data yang disadur dari situs databoks, per April 2021 ini, Indonesia menempati posisi pertama sebagai pengguna layanan e-commerce tertinggi di dunia. 

10 Negara dengan Penggunaan E-Commerce Tertinggi di Dunia Tahun 2021
10 Negara dengan Penggunaan E-Commerce Tertinggi di Dunia Tahun 2021

Dan dari seluruh pengguna internet yang ada di Indonesia, 88.1% menggunakannya untuk mengakses layanan e-commerce. 

Hal tersebut turut mempengaruhi menjamurnya bisnis dengan konsep reseller di Indonesia, dimana mereka dapat lebih mudah menjangkau calon pelanggannya.t

Namun, apa sih sebenarnya yang dikerjakan oleh seorang reseller?

Bagaimana seorang reseller bisa mengambil untung?

Yuk temukan jawabannya pada artikel berikut ini!

Apa yang Dimaksud dengan Reseller?

Apa Itu Reseller

Reseller adalah perusahaan atau individu yang membeli suatu produk untuk dijual kembali, bukan untuk konsumsi pribadi.

Para reseller bisa membeli barang dari mana saja seperti pabrik, distributor, wholesalers (grosir), retailers (pengecer), dan lain sebagainya. 

Kunci utama saat reseller berbelanja stok barang dagangan adalah mencari harga yang paling rendah dari harga pasaran. 

Setelah itu para reseller akan memasang harga sendiri untuk mengambil keuntungan.

Oh iya, produk yang dapat dijual kembali tidak hanya sebatas barang namun juga jasa.

Untuk barang Anda bisa menjadi reseller baju, alat olah raga, alat rumah tangga, sepatu, beras, mobil dan lain sebagainya.

Untuk jasa Anda bisa menjadi reseller layanan registrasi domain, layanan Internet Service Provider, dan lain sebagainya.   

Sejauh ini ada tiga tipe reseller yang sering dijumpai, yaitu reseller skala kecil, reseller skala menengah, dan reseller skala besar.

Dengan adanya reseller, bermacam-macam produk dari berbagai perusahaan dapat tersedia di satu tempat atau platform.

Menyuguhkan banyak pilihan kepada konsumen tingkat akhir, sehingga memudahkan mereka untuk menemukan barang yang diinginkan hingga akhirnya melakukan transaksi. 

Reseller juga memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang hanya dijual secara grosir oleh produsen, sebab jika produsen menjualnya secara satuan akan rugi.

Keuntungan Jadi Reseller

Keuntungan Menjadi Reseller

Ada beberapa keuntungan yang dapat Anda nikmati saat menjalani bisnis dengan konsep reseller. Berikut penjelasannya:

1. Data Lebih Detail

Karena memiliki stok barang sendiri, data terkait ketersediaan barang menjadi lebih detail.

Hal ini menghindarkan Anda sebagai pemilik toko untuk memberi harapan palsu pada pelanggan yang ingin membeli barang dagangan Anda. 

2. Product Knowledge Bagus

Product knowledge sejatinya memang sangat penting untuk dipahami seorang reseller, agar bisa membuat harga dan konten promosi sesuai dengan barang yang ada. 

Bayangkan jika barang yang datang dari supplier tidak sesuai dengan apa yang Anda janjikan di dlaam iklan.

Tentu pembeli akan kecewa dan kapok untuk membeli lagi, bukan?

Karena dapat memegang dan melihat produk secara langsung, Anda dapat mengenali produk yang akan Anda jual kembali dengan lebih seksama.

Anda dapat menilai kelebihan dan kekurangan barang tersebut,sehingga dapat menetapkan harga penjualan kembali dengan tepat.

Jika mendapatkan supplier yang memberi harga miring dan dengan kualitas barang yang memang sangat baik, tentu tidak masalah bagi reseller untuk menjualnya dengan harga sedikit mahal. 

3. Sistem Penjualan Tidak Terbatas

Umumnya seorang reseller akan diberi kebebasan dalam memilih sistem apa yang akan digunakan untuk menjual kembali suatu produk atau jasa.

Reseller boleh menjual secara offline dengan membuka toko, menjajakan dalam suatu event, membuat pameran dan lain sebagainya.

Begitu juga penjualan secara online, seperti melalui berbagai marketplace, sosial media, email, status WhatsApp, dan lain sebagainya. 

4. Mendapatkan Profit Maksimal

Sebagai reseller, Anda bisa menetapkan harga sendiri.

Dalam artian, Anda bisa menentukan keuntungan sendiri sesuai dengan yang diinginkan. 

Jika Anda terikat secara khusus untuk menjual barang dari suatu perusahaan, biasanya yang diatur adalah harga terendah dari suatu barang atau jasa, bukan harga maksimalnya.

Harga terendah ditetapkan bukan tanpa alasan, namun untuk menjaga market price agar tetap stabil.

5. Tidak Perlu Memproduksi Barang atau Jasa Sendiri

 Sebagai seorang reseller, Anda tidak perlu pusing memikirkan dapur produksi.

Anda tidak perlu memeras otak untuk menghasilkan desain produk atau jasa yang baru.

Anda pun tidak perlu melakukan sampling kesana kemari untuk memilih vendor yang bagus ketika rumah produksi sudah kewalahan dalam memenuhi permintaan pasar. 

Yang Anda butuhkan hanya usaha untuk mempromosikan barang yang Anda jual agar bersaing dengan reseller lain.

6. Tidak Perlu Memiliki Toko Fisik

Pada era siber ini, Anda tidak wajib memiliki toko di dunia nyata ketika ingin memulai bisnis sebagai reseller.

Anda tinggal membuat akun di beberapa marketplace dan media sosial untuk memajang segala jenis produk maupun jasa yang Anda jual.

Setelah itu, Anda hanya perlu melakukan promosi yang menarik.

Kekurangan Jadi Reseller

Seperti dua mata koin, sesuatu yang memiliki banyak keuntungan pun selalu datang dengan sedikit kekurangan.

Kekurangan dalam bisnis reseller ini perlu Anda kenali dari awal agar dapat menentukan langkah yang tepat untuk menanggulanginya. 

Tentu lebih menentramkan hati ketika sudah menemukan langkah untuk menanggulangi bahkan mencegah agar kekurangan suatu model bisnis tidak mempengaruhi performa usaha Anda.

Berikut kekurangan yang mungkin akan dirasakan oleh Anda yang menjalankan bisnis dengan konsep reseller:

1. Modal Cukup Besar

Karena sebagai seorang reseller Anda harus memiliki stok barang sendiri, tentu saja biaya yang dikeluarkan di awal cukup besar.

Mari kita misalkan, Anda sebagai reseller baju.

Walaupun akan berjualan secara online, Anda pasti membutuhkan stok beberapa model baju sekaligus.

Tidak mungkin dong hanya menjual satu model baju saja?

Belum lagi jika Anda ingin  membuka sebuah toko kecil di kawasan ramai.

Pertama, tentu Anda perlu membeli atau menyewa tempat untuk berjualan.

Setelah itu, Anda harus membayar biaya operasionalnya, seperti listrik dan air.

Jika dijumlahkan, modal awal yang harus Anda keluarkan lumayan besar.

Untuk yang benar-benar tidak memiliki dana sebagai modal awal, bisnis model reseller kurang disarankan. 

Alih-alih menjadi reseller, Anda bisa bergabung menjadi dropshipper atau affiliate marketer.

Jika tetap ingin menjalankan bisnis dengan model ini, sebaiknya Anda menabung terlebih dahulu. 

Sehingga, Anda tetap memiliki dana untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan dana darurat secara terpisah.

2. Proses Pengemasan dan Pengiriman Sendiri

Saat menjadi reseller, Anda harus menangani pengemasan dan pengiriman produk secara mandiri.

Tentu ini bukan masalah besar ketika pelanggan belum banyak. 

Namun, ketika pelanggan sudah mencapai ratusan setiap harinya mungkin Anda akan kewalahan dan perlu mempekerjakan orang lain untuk membantu proses ini.

3. Potensi Kerugian cukup Besar

Bisnis dengan konsep reseller sebenarnya memiliki potensi kerugian yang cukup besar.

Kerugian dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

  • barang dagangan tidak laku karena keliru memilih model,
  • barang yang dipesan tidak sesuai ekspektasi,
  • terjadi bencana yang tidak terduga (kebakaran, banjir, dan lain-lain),
  • mengganti barang yang rusak dalam pengiriman,
  • dan lain sebagainya.

Perbedaan Reseller dan Dropshipper

Nah, berikut ini merupakan hal yang sering membingungkan banyak orang, perbedaan antara reseller dan dropshipper.

Konsep yang diusung oleh kedua model bisnis ini memang hampir mirip, yaitu sama-sama menjual kembali barang atau jasa milik orang lain.

Reseller VS Dropshipper

Tapi jika dicermati, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut penjelasannya:

1. Stok Barang

Dalam konsep dropshipper, Anda tidak perlu menyetok barang sama sekali.

Modal jualan Anda adalah segala konten yang dimiliki oleh mitra.

Sedangkan dalam konsep reseller, Anda harus membeli dulu barang yang akan Anda jual sebagai stok pribadi.

Untuk mempromosikannya, Anda biasanya harus membuat konten sendiri.

2. Modal

Jika ingin memulai bisnis dropshipper, Anda hampir tidak memerlukan modal sama sekali.

Yang Anda perlukan untuk mempermudah promosi hanya sebuah smartphone dan koneksi internet yang oke.

Berbeda dengan reseller yang umumnya memerlukan modal berupa sejumlah uang atau sebuah surat perjanjian untuk mendapatkan barang yang akan dijual kembali. 

3. Strategi Marketing

Strategi marketing yang diterapkan oleh kedua model bisnis ini tentu berbeda.

Dropshipper sangat tergantung pada konten yang dibuat oleh mitra.

Sedangkan reseller dapat berkreasi semaksimal mungkin untuk mendapatkan konten terbaik sesuai keinginan.

Anda juga bisa melakukan live streaming untuk melakukan promosi sambil menunjukan barang-barang Anda secara langsung.

Untuk memamerkan kualitas barang Anda dan berinteraksi secara langsung dengan calon pelanggan.

Jadi terbentuk koneksi dan trust yang lebih kuat, sehingga meningkatkan tingkat pembelian.

Strategi penjualan jangka panjang pun akan jauh berbeda.

Reseller akan memikirkan berbagai hal seperti berapa banyak stok yang harus dimiliki, kapan harus ganti supplier, dan lain sebagainya.

Sedangkan dropshipper mungkin akan lebih sibuk memikirkan strategi yang lebih menarik untuk iklan agar tidak tenggelam dengan iklan dari dropshipper lain, yang konten foto dan videonya sama semua. 

4. Resiko

Resiko yang dapat dihadapi seorang dropshipper adalah melakukan penipuan secara tidak langsung.

Sebab dropshipper pada umumnya hanya mengiklankan tanpa bisa melakukan QC (quality control) terhadap setiap barang yang dikirimkan.

Hal ini akan membuat dropshipper kehilangan kepercayaan pelanggan.

Resiko tenggelam di antara jutaan dropshipper lain juga perlu diperhatikan, sebab dropshipper tidak memiliki konten yang sifatnya “personalized and premium”.

Sedangkan resiko terbesar yang kemungkinan akan dialami seorang reseller adalah kerugian karena barang tidak laku atau tertipu supplier.

Namun hal tersebut tentu dapat dihindari dengan melakukan berbagai riset sebelum melakukan pembelian secara grosir.

Kesimpulan

Setelah mengetahui prosentase perkembangan budaya belanja masyarakat Indonesia, tentu saja menjadi reseller dengan memanfaatkan berbagai platform online menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

Jika ditanya mana yang lebih baik antara reseller atau dropshipper, tentu tidak bisa dijawab dengan selugas itu.

Sebab baik dropshipper maupun reseller memiliki keunggulan dan keuntungan masing-masing.

Lalu lebih baik memilih yang mana?

Mana saja boleh, tinggal disesuaikan dengan keadaan masing-masing.

Tengok modal yang ada, strategi penjualan yang paling dikuasai, dan rencana jangka panjang Sahabat Aksara sekalian.

Yang jelas, jika bisnis reseller berjalan dengan baik, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar hanya dengan berjualan.

Tanpa perlu pusing memikirkan proses desain, sampling, produksi, dan sebagainya, namun mengetahui dengan sebenar-benarnya kualitas produk yang Anda jual.

Jadi Anda tidak melakukan promosi kosong. 

Anda dapat membuktikan kualitas barang yang Anda jual pada target market.

Itulah alasan kami menyebut menjadi reseller merupakan bisnis yang menjanjikan di era digital ini.

Siap memulai bisnis sebagai reseller?

Aksara Data Digital membuka kesempatan bagi Anda yang ingin memulai bisnis sebagai reseller domain lho!

Aksara Data Digital juga mempersembahkan platform cloud terbaik, pelayanan full 24/7, dan berbagai promo menarik bagi para reseller kami.

Tunggu apa lagi? Yuk, segera bergabung menjadi keluarga besar kami dan tingkatkan peluang Anda untuk mendapatkan untung jutaan rupiah!

Domain .AI, Cocok untuk Situs/Perusahaan Berbasis AI

Ketika mendengar kata AI, pasti yang terlintas di benak Anda adalah sebuah teknologi kecerdasan buatan yang kini sedang menjadi buah bibir di seluruh dunia....
Jordy Prayoga
2 min read

Leave a Reply