Bagaimana ya caranya menunjukkan kepada dunia bahwa kita spesial dengan segala kemapuan dan nilai yang kita miliki?
Jawabannya adalah dengan melakukan personal branding.
Personal branding adalah upaya untuk membangun citra dan nilai diri dihadapan publik.
Bagaimana cara agar kita dapat membangun citra diri yang positif?
Simak ulasan selengkapnya, mulai dari definisi, tujuan, hingga cara melakukan personal branding di bawah ini!
Apa Itu Personal Branding?
Personal branding adalah upaya yang dilakukan seseorang dalam membangun brand atau label bagi dirinya sendiri.
Bagaimana ia ingin dikenal di tengah-tengah khalayak luas dan citra apa yang tersemat di dalam dirinya.
Citra ini kemudian dipresentasikan melalui berbagai cara, seperti media sosial, website pribadi, karya seni, hingga bahasa tubuh saat berada di depan umum.
Sehingga, terbangun persepsi di benak orang lain atas kualitas diri Anda baik secara personal maupun profesional.
Oh iya, teknik membangun brand diri ini ternyata sudah lahir sejak tahun 1997.
Pada waktu itu istilah personal branding dikenalkan oleh seorang motivator dan konsultan manajemen bernama Tom Peters melalui artikel berjudul “The Brand Called You” yang diterbitkan di majalah Fast Company.
Namun saat itu, gagasan Peters belum terlalu dipedulikan.
Bahkan personal branding dinyatakan mati sebelum sempat hidup.
Hal tersebut terus berlangsung hingga saat internet dapat dinikmati oleh mayoritas penduduk dunia pada tahun 2014.
Kesadaran akan personal branding sebagai alat bantu dalam strategi manajemen karir meningkat secara signifikan.
Apalagi didukung dengan banyaknya tools digital pintar yang memfasilitasi proses personal branding.
Nilai plus dalam diri seseorang jadi dapat tersampaikan dengan cara yang baik ke pihak yang benar pada waktu yang tepat.
Baca juga: Pengertian, Fungsi, & Cara Meningkatkan Brand Awareness
Tujuan Membangun Personal Branding
Tujuan utama dari personal branding adalah untuk membuat diri kita “stand out” alias tampak menonjol di antara jutaan manusia lainnya.
Di dunia yang semakin kompetitif ini, akan sangat sulit bagi Anda untuk mendapat perhatian orang lain jika tidak stand out.
Selain untuk terlihat stand out, personal branding juga bertujuan untuk:
1. Menarik Perhatian Hiring Managers
Bagi Anda yang sedang mencari pekerjaan, personal branding adalah hal yang wajib.
Sebab di era siber ini, hiring team pasti akan mencari tahu nilai diri Anda dari internet.
Mulai dari bagaimana Anda mengelola sosial media, karya apa saja yang tercatat di internet, dan rekam jejak digital lainnya.
Semua bisa dilakukan dalam sekali klik melalui mesin pencarian seperti Google atau Bing.
Bayangkan jika Instagram Anda berisi banyak hal yang kurang terpuji.
Atau LinkedIn tidak pernah diperbaharui informasinya, padahal Anda memiliki segudang sertifikat bergengsi.
Nah, dengan pembangunan personal branding yang baik dan optimal, umumnya hiring team tidak akan ragu lagi untuk melanjutkan proses seleksi Anda ke tahap selanjutnya.
2. Membangun Audiens
Jika Anda ingin menjadi seorang influencer, selebgram, Youtuber, atau peran terkait, tentu penting bagi Anda untuk memiliki personal branding yang baik dan menarik.
Sehingga masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap Anda, dan dengan senang hati mengikuti segala pergerakan yang Anda lakukan.
Audiens pun akan berbondong-bondong mengikuti Anda di media sosial.
3. Menjual Produk yang Anda Miliki
Anda juga bisa membangun personal branding agar setiap produk yang Anda jual dapat diterima oleh konsumen secara lebih cepat dan lebih baik.
Lihat saja Fadhil Jaidi yang berhasil membangun personal branding-nya dengan sangat sukses.
Begitu ia meluncurkan produk makanan baru bermerek Traffic Bun, langsung banyak konsumen yang menyerbu gerainya.
Begitu juga dengan Jerome Polin yang sukses menjual Es Tehnya karena ia sudah memiliki personal branding yang kuat.
4. Meningkatkan Kepercayaan Calon Investor
Ketika Anda memiliki citra diri yang baik dan menjanjikan, investor akan cenderung lebih mudah menaruh kepercayaan untuk berinvestasi dalam bisnis Anda.
Beda cerita apabila Anda memiliki penemuan yang sangat menjanjikan namun belum mampu mempresentasikan diri dengan meyakinkan.
Investor bisa jadi akan menaruh kepercayaannya pada kompetitor yang mungkin secara kualitas keahlian berada di bawah Anda.
Cara Membangun Personal Branding
Personal branding yang mengagumkan memang baik bagi pencitraan diri Anda.
Namun perlu diingat bahwa Anda tidak disarankan untuk melebih-lebihkan kemampuan diri atau berpura-pura menjadi orang lain hanya untuk dianggap bagus.
Sebab berpura-pura menjadi baik tidak sama dengan proses untuk menjadi lebih baik.
Maka dari itu, kami paparkan cara yang tepat untuk membangun personal branding.
1. Mengenali Diri Sendiri
Personal brand yang kuat hanya bisa didapatkan oleh individu yang mampu mengenali dirinya sendiri dengan baik.
Individu tersebut mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahannya.
Mereka pun akan memfokuskan diri untuk membangun kelebihannya sembari perlahan memperbaiki apa yang menjadi kelemahan mereka.
Namun, tidak dapat dipungkiri, mengenali diri sendiri memang bukan perkara yang mudah.
Anda bisa mencoba mengenali kemampuan diri dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
- Bidang apa yang saya kuasai dengan baik?
- Apa yang memotivasi saya?
- Karakteristik apa yang sering mendapat pujian positif?
- Pada hal apa saya selalu membutuhkan bantuan orang?
- Peran apa yang tampak menguras energi saya?
- Pekerjaan apa yang dapat saya lakukan selama berjam-jam tanpa merasa lelah atau kewalahan berlebihan?
2. Menentukan Tujuan
Setelah mengenali kelebihan dan kekurangan diri, sekarang saatnya Anda menentukan tujuan personal branding.
Untuk apa Anda membangun personal branding?
Apakah untuk mencari audiens, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan perhatian klien, mendapatkan investor, atau hal lainnya?
Tujuan yang jelas sangat penting agar Anda tahu arah kemana harus pergi dan apa yang harus dilakukan.
3. Mencari Role Model
Anda bisa mencari role model dari bidang terkait yang ingin Anda tekuni dan kembangkan.
Jika ingin dikenal sebagai seorang sastrawan hebat, Anda dapat mengulik apa saja yang dilakukan oleh tokoh-tokoh sukses sebelum Anda.
Bagaimana kebiasaan hidup, etos kerja, cara berbicara, cara mengambil keputusan, dan lain sebagainya.
Namun perlu diingat, mencari role mode bukan berarti Anda menjiplak seluruh pola hidup dan karya mereka.
Role mode hanya digunakan sebagai contoh dan sumber inspirasi.
Dari situ Anda bisa melihat pola yang digunakan untuk menuju kesuksesan.
Ambilah hal-hal yang sesuai dengan nilai hidup dan personaliti Anda.
4. Be Genui
Jadilah diri sendiri dengan segala keunikan yang ada dalam diri Anda.
Jangan menjiplak cara bicara atau gaya berpakaian orang lain agar tampak memukau tapi Anda sendiri merasa tidak nyaman.
Apalagi sampai mengaku ahli pada suatu bidang padahal Anda tidak menguasainya.
5. Konsisten
Personal branding bukan merupakan pencitraan diri dalam satu hari saja, namun bagaikan membangun jalan panjang nan kokoh demi mencapai tujuan Anda.
Jadi Anda perlu konsisten dalam menyuarakan nilai yang Anda bangun melalui media sosial, website pribadi, dan platform lainnya.
Nah, dalam pembangunan website pribadi, Anda disarankan untuk menggunakan domain yang kredibel.
Supaya website Anda terlihat profesional.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Definisi, Unsur, & Tahapan Branding!
Penutup
Kini saatnya menunjukkan kualitas diri Anda kepada orang lain.
Anda bisa mendukung proses personal branding dengan memperbarui penampilan, mengenakan make up atau baju model baru, olah raga, mengubah pola makan, dan lain sebagainya.
Dengan catatan, Anda tetap merasa nyaman dan percaya diri ya!
Itulah penjelasan seputar personal branding yang dapat Aksara Data Digital sampaikan pada kesempatan ini.
Semoga Anda dapat menjadi sosok yang lebih bersinar!