Cara Mendapatkan Pasif Income Agar Hidup Lebih Nyaman

5 min read

Pasif Income

Sebagian dari Sahabat Aksara pasti menyadari, seiring bertambahnya usia, kebutuhan hidup semakin bertambah. 

Apalagi bagi yang sudah berkeluarga.

Sayangnya, hal tersebut tidak selalu dibarengi dengan peningkatan pemasukan yang diperoleh dari kantor sebagai pekerjaan utama. 

Tidak heran jika banyak pihak yang memilih mengambil beberapa pekerjaan sampingan atau mencari cara untuk mendapatkan pasif income.

Mereka menyadari, harus ada usaha ekstra agar kesejahteraan dan kualitas hidup meningkat.

Juga untuk menyiapkan dana pensiun, agar masa tua tidak perlu bergantung kepada anak dan terasa lebih nyaman.

Jika Sahabat Aksara adalah salah satu dari para pekerja keras tersebut, dan memiliki kesadaran untuk menambah pemasukan dari pasif income, Anda datang kepada artikel yang tepat.

Tanpa basa-basi lagi, langsung saja simak artikel di bawah ini!

Apa Itu Pasif Income?

Pasif Income
Sumber: Freepik/ pch.vector

Istilah pasif income sebenarnya merupakan hasil code mixing (penggabungan bahasa) antara Bahasa Indonesia, pasif, dan Bahasa Inggris, income.

Code mixing terjadi sebagai bentuk adaptasi oleh penutur Bahasa Indonesia agar istilah lebih mudah untuk pahami.

Sedangkan istilah bakunya dalam Bahasa Inggris adalah passive income.

Nah, pasif income merupakan pemasukan yang dapat diperoleh dengan melakukan aktivitas pekerjaan seminimal mungkin.

Anda hanya perlu meluangkan sedikit waktu untuk melakukan pekerjaan minor, tapi uang akan tetap mengalir ke saku Anda.

Berbeda dengan pekerjaan sampingan atau side job yang menuntut Anda untuk berpartisipasi secara penuh dan aktif pada pekerjaan yang dilakukan agar mendapatkan uang.

Maka, pasif income dapat menjadi cara terbaik untuk menghasilkan pemasukan tambahan tanpa harus merasa lelah berlebihan.

Namun, bukan berarti pasif income bisa didapatkan secara instan.

Anda perlu membangun “mesin penghasil uangnya” terlebih dahulu.

Banyak hal yang perlu diinvestasikan di awal seperti dana, tenaga, pikiran, dan waktu.

Prosesnya pun tidak selalu mulus dan cepat.

Mungkin Anda perlu beberapa kali mengganti strategi atau bentuk usaha sebelum akhirnya pendapatan pasif Anda mengalir.

Kuncinya adalah kecerdikan membaca kesempatan, tekad yang kuat, dan konsistensi.

Cara Mendapatkan Pasif Income

Pasif Income
Sumber: Freepik/ pch.vector

Sebelum memutuskan usaha apa yang akan dibangun agar menghasilkan pasif income, Sahabat Aksara bisa melihat beberapa cara efektif yang telah kami rangkum terlebih dahulu.

Harapannya, Anda bisa mendapatkan inspirasi brilian yang sesuai dengan keadaan dan keahlian Anda.

1. Investasi

Investasi merupakan salah satu cara populer untuk mendapatkan pasif income. 

Cara ini sekarang semakin populer di kalangan milenial berkat mudahnya akses kepada pendidikan finansial.

Jadi anggapan investasi hanya dapat dilakukan oleh kalangan menengah ke atas mulai pudar. 

Nah, ada dua jenis investasi yang bisa Anda pilih, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.

Untuk investasi jangka pendek, hasilnya dapat dilihat setelah 3 hingga 12 bulan.

Biasanya digunakan untuk mengamankan harta sambil menunggu kesempatan investasi lain yang dapat menghasilkan return (keuntungan) lebih optimal.

Investasi jangka pendek yang paling popular adalah reksadana.

Anda bisa mulai berinvestasi reksadana mulai dari Rp. 10.000,00. Bukan jumlah yang sulit untuk dipenuhi, bukan?

Kemudian, pada investasi jangka panjang, Anda membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat merasakan return.

Kunci dalam melakukan investasi adalah jeli dan memiliki pemahaman atas resiko terburuk yang akan ditanggung.

Dan karena return tidak akan bisa dinikmati dalam waktu dekat, juga memiliki resiko yang cukup besar, disarankan untuk menggunakan uang dingin sebagai alat investasi.

Hindari menggunakan uang tabungan pendidikan yang tampak nganggur maupun dana darurat untuk berinvestasi, supaya Anda terhindar dari kebangkrutan.

Selain reksadana, ada instrumen investasi lain yang cukup populer di Indonesia.

Mereka adalah saham, obligasi, emas dan logam mulia, deposito berjangka, asuransi, P2P (peer to peer lending), properti, uang kripto, dan lain sebagainya.

2. Menjual Karya Seni Digital

Bagi Anda yang mahir menggunakan berbagai tools untuk menghasilkan karya seni digital yang keren, jangan hanya dibiarkan menumpuk di memori komputer.

Karya seni digital bisa berupa lagu, foto, logo, ilustrasi, template kartu nama, background, dan lain sebagainya.  

Anda bisa mengunggah karya digital Anda ke berbagai platform penjualan karya seni seperti Soundcloud, Spotify, Freepik, Shutterstock, Pixabay, iStock, dan lain sebagainya.

Anda tinggal mendaftar sebagai kontributor dan secara berkala mengunggah karya seni Anda.

Setelah itu Anda tidak perlu melakukan apapun, pembeli akan datang sendiri jika mereka menyukai karya Anda.

Jika sudah terkumpul cukup banyak, Anda bisa melakukan penarikan tunai.

Penjualan karya seni digital sendiri semakin marak dengan munculnya fenomena NFT (Non-fungible Token) pada tahun 2014.

NFT adalah sertifikat kepemilikan atas suatu aset digital yang tercatat dalam blockchain.

NFT banyak digunakan untuk membeli kepemilikan foto, ilustrasi, hingga meme yang dinilai langka dan fenomenal. 

Nominal yang dibayarkan orang untuk mendapatkan NFT bisa sangat fantastis, mencapai triliunan rupiah.

Nah, siapa tahu ada pihak yang ingin menawar karya seni digital yang Anda pamerkan di platform marketplace NFT.

3. Menjual Karya Tulis secara Digital

Passive Income
Sumber: Freepik/ vectorjuice

Bagi Sahabat Aksara yang gemar menulis pun begitu, jangan hanya menumpuk karya tulis Anda di dalam komputer.

Sayang sekali jika gagasan cemerlang maupun cerita menarik yang sudah susah payah Anda tuangkan ke dalam bentuk tulisan tidak menghasilkan apapun.

Di era siber ini, Anda bisa mempublish dan menjual buku secara mandiri melalui berbagai macam platform dalam bentuk eBook.

Contohnya adalah dengan membuat situs berbasis wordPress yang berisi berbagai eBook tulisan Anda.

Anda tinggal memasang plugin seperti Sell Digital Download dan PayPal Express Checkout untuk mempermudah proses jual beli online lintas negara. 

Selain itu, Anda juga bisa mengirim karya tulis Anda ke platform penerbit online seperti Amazon KDP (Kindle Direct Publishing).

Jika sudah, Anda hanya perlu melakukan promosi secara berkala agar publik tahu akan keberadaan buku Anda.

Selama buku masih ramai peminat, pasif income akan terus berjalan ke kantong Anda.

4. Memonetasi Blog Pribadi

Jika Anda gemar menulis tapi tidak ingin membuat buku, online kan saja tulisan melalui blog untuk mendapatkan pasif income.

Untuk membuat blog yang baik, pertama-tama Anda harus memikirkan tema apa yang ingin Anda angkat dan konsisten pada tema tersebut.

Setelah itu, Anda perlu menentukan domain yang akan Anda gunakan. 

Agar blog Anda menjadi lebih profesional dan  lebih dipercaya oleh para pengguna internet, disarankan untuk menggunakan domain premium.

Nah, untuk mendapatkan penghasilan dari setiap unggahan blog, Anda bisa menggunakan Google Adsense. 

Dengan memasang Google Adsense, Anda dapat memperoleh pasif income setiap ada pengunjung yang meng klik iklan di dalam blog Anda.

Setelah itu, mulailah mengunggah konten-konten menarik dengan memperhatikan SEO secara berkala.

Jika trafik blog Anda bagus, kemungkinan untuk mendapatkan pasif income dari Google Adsense akan semakin tinggi. 

Baca juga: Perbedaan Blog dan Website yang Harus Anda Ketahui

5. Monetisasi YouTube

Karya seni digital dalam bentuk video dapat Anda unggah ke platform YouTube untuk dapat menghasilkan pasif income.

Selain membuat konten video yang menarik, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:

  1. Anda tinggal di negara atau wilayah YPP (YouTube Partner Program) tersedia.
  2. Jangan sampai ada Teguran Pedoman Komunitas yang aktif di channel Anda. 
  3. Video-video dalam channel Anda telah ditonton selama dari 4.000 jam dalam jangka waktu 12 bulan terakhir.
  4. Memiliki lebih dari 1.000 subscriber.
  5. Memiliki akun Google Adsense yang telah ditautkan ke YouTube.

Nah, agar lebih cepat mendapatkan penonton dan subscriber baru, jangan lupa untuk menerapkan SEO YouTube.

6. Mengikuti Program Afiliasi Marketing

Pasif Income
Sumber: Freepik/ pch.vector

Kemudian Anda bisa mengikuti program afiliasi marketing yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan.

Anda bertugas untuk mempromosikan suatu produk atau layanan melalui berbagai media.

Contohnya promosi dari mulut ke mulut, pesan singkat, sosial media, website, dan lain sebagainya.

Jika ada pembeli yang tertarik membeli karena promosi yang Anda lakukan, Anda akan otomatis mendapat komisi.

7. Menyewakan Barang

Memulai bisnis penyewaan barang juga bisa menjadi sumber pasif income yang menjanjikan.

Hal ini berlaku untuk barang-barang yang hanya dibutuhkan dalam waktu singkat sehingga terasa terlalu mahal bila membelinya.

Contohnya kursi mobil bayi, kamera, meja-kursi pesta, dekorasi pernikahan, mobil, dan lain sebagainya.

Anda sebagai pemilik barang hanya perlu melakukan promosi dan perawatan berkala. 

8. Menyewakan Real Estate

Pemasukan Pasif
Sumber: Freepik/ iconicbestiary

Jika anda memiliki rumah yang atau apartment yang nganggur, alangkah baiknya dibenahi lalu disewakan. 

Maka setiap bulannya, Anda dapat memiliki pasif income tanpa melakukan apapun.

Nah, apabila Anda memiliki lahan kosong di area yang cukup strategis, Anda bisa membangun indekos atau ruko yang kemudian disewakan.

Mari kita misalkan, modal yang Anda habiskan untuk membangun indekos sebesar 350 juta rupiah dan menghasilkan 5 kamar indekos yang siap disewa.

Biaya sewa kamar satu bulan dipatok Rp. 1.200.000,00. 

Jika kamar kos selalu penuh, dalam waktu kurang lebih 5 tahun, Anda sudah bisa balik modal tanpa harus melakukan apapun kecuali promosi.

Promosinya pun biasanya cukup dengan menempel papan berisi kontak pemilik kos di depan pagar. 

Setelah itu Anda dapat menikmati dana segar sebesar Rp. 6.000.000 rupiah per bulan.

Investasi Pasif Mana yang ingin Anda Coba?

Setelah mengetahui beberapa cara menghasilkan pasif income diatas, mana yang ingin segera Anda coba?

Pastikan pikirkan matang-matang dan sesuaikan dengan keadaan masing-masing ya.

Bila yang sudah memiliki pasangan, jangan lupa didiskusikan bersama terlebih dahulu agar kesehatan finansial aman.

Nah, bagi Anda yang justru ingin mengambil side job daripada mengandalkan pasif income, Anda bisa mencoba untuk menjadi reseller registrasi domain di Aksara Data Digital.

Dapatkan penghasilan tambahan hingga jutaan rupiah dan nikmati beragam promo menarik yang kami sediakan.

Sampai jumpa pada artikel berikutnya! 

Domain .AI, Cocok untuk Situs/Perusahaan Berbasis AI

Ketika mendengar kata AI, pasti yang terlintas di benak Anda adalah sebuah teknologi kecerdasan buatan yang kini sedang menjadi buah bibir di seluruh dunia....
Jordy Prayoga
2 min read

Leave a Reply