Untuk merepresentasikan sebuah brand, tentu saja Sobat Aksara memerlukan sebuah logo.
Untuk itu, dalam membuat brand Anda tidak boleh asal-asalan.
Ada beberapa komponen yang harus tercantum di dalamnya sehingga konsumen dapat mengidentifikasi brand Anda begitu melihat logonya.
Sungguh sebuah tanggung jawab besar yang harus diemban oleh sebuah gambar kecil, bukan?
Untuk itu, Anda perlu mengetahui kriteria apa saja yang harus dipenuhi agar sebuah logo dapat dikatakan sebagai logo yang baik.
Berikut penjelasan lengkap mulai dari pengertian logo, fungsi, komponen, hingga kriteria logo yang baik.
Apa Itu Logo?
Logo adalah simbol yang terbuat dari teks dan gambar, atau perpaduan antara keduanya, yang digunakan sebagai wajah dari suatu brand.
Sehingga, konsumen dapat mengidentifikasikan brand Anda dengan mudah, seperti yang disampaikan oleh Sagi Haviv, partner dan desainer di Chermayeff & Geismar & Haviv, yang dijuluki sebagai Logo Prodigy.
“A logo is not communication. A logo is an identification.”
Artinya, logo bukanlah sebuah media untuk berkomunikasi dengan konsumen; seperti menyampaikan visi-misi perusahaan, siapa pemiliknya, atau apa saja produk-produknya.
Alih-alih berfungsi untuk merangkum berlembar-lembar esai mengenai detail perusahaan dan produknya dalam sebuah gambar kecil, logo justru berfungsi sebagai “tanda titik” yang memberikan penekanan atas isi esai tersebut.
Selanjutnya, Haviv juga menambahkan bahwa logo tidak harus sepenuhnya terlihat artistik, memiliki desain yang rumit, atau langsung disukai oleh semua orang.
“It’s never love at first sight. A good logo, a good trademark, gains meaning and power over time.”
Artinya, sebuah logo tidak pernah bisa langsung disukai (oleh semua orang). Sebuah logo akan mendapatkan kekuatan dan interpretasinya secara perlahan, sepanjang perjalanan hidup sebuah brand.
Maka dari itu, yang terpenting dari sebuah logo adalah bentuknya simpel, mudah dikenali oleh konsumen, dan dapat digunakan di berbagai media.
Contohnya adalah logo milik brand sepatu olahraga kenamaan Nike yang berbentuk swoosh alias centang (✓).
Simbol tersebut tidak memiliki artian maupun relasi khusus dengan bentuk sepatu maupun history perusahaan.
Namun, logo sederhana Nike mampu menyampaikan “tanda titik” alias “penekan” bahwa saat menggunakan sepatu tersebut, Anda dapat bergerak secepat kilat.
Sesuai dengan arti kata swoosh yang dalam bahasa Indonesia berarti wuss yang merujuk pada kata sifat melaju sangat cepat.
Hebatnya lagi sang desainer juga mampu melihat sisi yang luas dari sebuah simbol check yang dapat beresonansi sempurna dengan tagline Nike yang berbunyi “Just Do It”.
Tagline tersebut seolah mendorong seseorang untuk segera “sat-set” melakukan pekerjaanya tanpa terlalu banyak berpikir.
Kemudian dikatakan logo beresonansi sempurna dengan tagline tersebut karena setelah selesai melakukan suatu pekerjaan, umumnya seseorang akan menaruh tanda centang di sebelah task-list alias daftar kerjanya.
Baca juga: Definisi, Unsur, & Tahapan Branding – Penjelasan Lengkap!
Fungsi Logo
Logo sangat penting untuk dimiliki oleh suatu bisnis karena memiliki fungsi sebagai:
1. Identitas brand
Sebuah logo menjadi salah satu unsur penting dalam pembangunan identitas brand.
Tanpa identitas brand konsumen akan kesulitan untuk membedakan produk dari brand Anda dengan produk dari kompetitor.
Ketika memiliki logo, brand Anda memiliki identitas dan wajah yang jelas di mata konsumen.
2. Memberikan First Impression
Karena berfungsi sebagai wajah brand, logo juga berperan dalam membentuk first impression brand di mata konsumen.
Apakah brand Anda terlihat menarik, profesional, bernilai, atau tidak.
Untuk itu sangat penting bagi desainer brand untuk memahami komposisi warna dan bentuk yang baik.
3. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Seiring berjalannya waktu, logo yang bagus dari brand berkualitas akan meningkatkan loyalitas konsumen.
Sebab, yang dibeli konsumen bukan hanya produk tapi juga value dan prestige dari brand.
Nilai dan prestige dari brand akan sangat terpancar dari logo yang menempel pada produknya seperti Apple, Converse, dan Nike.
Jadi, ketika Anda memegang ponsel dengan logo buah apel tergigit, orang lain akan langsung dengan mudah mengidentifikasikan bahwa Anda memiliki iPhone yang dianggap ponsel bergengsi.
Komponen Logo
Berikut merupakan komponen yang digunakan untuk membuat sebuah logo:
-
- Nama Logo – nama logo biasanya diambil dari nama brand atau singkatan nama brand.
- Logo Tagline – sebagian logo juga menyisipkan tagline dalam desainnya untuk meningkatkan awareness konsumen terhadap brand.
- Ikon Logo – ikon umumnya digunakan untuk menggambarkan karakteristik yang ingin ditonjolkan dari brand Anda.
- Font – font merupakan bentuk dan ukuran huruf yang memancarkan karakteristik brand. Contohnya font Granjon yang digunakan oleh brand mewah Gucci untuk menciptakan kesan elegan, berkelas, dan mewah.
- Warna – warna dalam logo bisa disesuaikan dengan karakteristik yang ingin dibangun oleh brand. Contohnya brand makanan cepat saji kerap menggunakan warna merah untuk memikat pelanggan yang lapar.
Kriteria Logo yang Baik
Seperti yang telah disinggung pada bagian sebelumnya, yang terpenting dari sebuah logo adalah bentuknya simpel, mudah dikenali oleh konsumen, dan dapat digunakan di berbagai media.
Hal tersebut dirangkum dan diklasifikasikan dengan apik oleh Sagi Haviv dalam tiga label kriteria logo yang baik berikut ini:
1. Appropriate
Secara visual, logo harus mampu menjembatani kesan apa yang ingin dipresentasikan brand kepada konsumen.
Contohnya logo dengan desain simpel dan bold untuk menunjukkan kesan kuat, berani, dan dinamis untuk brand alat olahraga.
2. Distinctive and Memorable
Sebuah logo harus unik sehingga mudah dibedakan dari brand lain, terutama brand kompetitor. Selain itu, logo yang unik juga akan menaikkan brand awareness konsumen.
3. Simple
Sebuah logo harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dilihat dan diidentifikasi oleh konsumen.
Selain itu logo yang sederhana dapat direproduksi dalam setiap ukuran pixel, sehingga akan lebih mudah diaplikasikan ke berbagai bentuk desain dan media.
Desain logo yang sederhana juga dapat dikatakan tidak mudah tergerus perkembangan zaman, sehingga tidak mudah terlihat kuno maupuan tidak relevan lagi dengan pasar.
4. Versatile
Poin versatile memang tidak disinggung secara khusus dalam teori yang disampaikan Sagi Haviv, walau begitu, sangat penting bagi sebuah logo untuk bersifat versatile alias fleksibel, sehingga dapat ditampilkan dimana saja dengan bentuk dan warna yang bagus.
Contohnya dari pemilihan warna yang akan digunakan.
Pemilihan warna additive alias RGB untuk logo harus dihindari, sebab warna RGB hanya dapat ditampilkan secara digital.
Jika dicetak, warna tersebut akan otomatis di convert ke dalam jenis warna subtractive alias CMYK.
Sehingga, lebih baik logo menggunakan unsur warna subtractive alias CMYK.
Sudah Siap Membuat Logo untuk Bisnis Anda?
Setelah membaca ulasan di atas, Aksara Data Digital berharap Anda memiliki pengetahuan tambahan tentang apa itu logo dan bagaimana kriteria logo yang baik.
Sehingga, Anda bisa memberikan logo terbaik untuk bisnis Anda.
Selain pembuatan logo, Anda juga dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda dengan membuat website.
Nah, agar website Anda terlihat profesional alangkah baiknya jika Anda menggunakan domain premium atau dengan ekstensi domain populer.
Sampai jumpa pada artikel menarik berikutnya!
Baca juga: Apa Itu Ekstensi Domain? Pengertian & Daftar Fungsinya