Di era siber ini, siapa sih yang tidak otomatis mengeluarkan smartphone mereka saat ingin mencari informasi baru?
Rasa-rasanya hampir semua orang sudah sangat terbiasa untuk langsung membuka browser melalui smartphone kemudian mengetikkan topik yang ingin dicari.
Anda tinggal berselancar dalam internet dan memilih, website mana yang tampak menarik dan mampu menjawab pertanyaan Anda.
Kemudian, dalam hitungan detik saja, segala macam informasi yang dibutuhkan akan terpampang di layar kaca.
Pernahkah Anda memikirkan bagaimana bisa sebuah perangkat elektronik dapat melakukan pertukaran informasi seperti diatas?
Salah satu komponen yang berperan disini adalah IP Address.
Anda dapat menemukan penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini.
Pengertian IP Address
Internet Protocol Address atau IP Address adalah sederet angka unik yang dimiliki setiap perangkat elektronik yang dapat terhubung ke jaringan komputer dan menggunakan protokol internet untuk berkomunikasi.
Contoh dari perangkat elektronik tersebut adalah PC, laptop, smartphone, smart TV, tablet, dan lain sebagainya.
Protokol ini dikembangakan pada tahun 1970 dan menentukan segala pertukaran informasi yang terjadi antar perangkat elektronik dalam jaringan internet.
Angka yang digunakan dalam IP Address mulai dari 0 hingga 255, dimana dalam penulisannya selalu dipisahkan oleh titik.
Jadi rentang angka yang memungkinkan digunakan dalam IP Address adalah mulai dari 0.0.0.0 hingga 255.255.255.255.
Contoh IP Address sebuah perangkat adalah sebagai berikut 221.765.8.37.
Sederet angka ini bagaikan label atau alamat yang membantu identifikasi suatu perangkat elektronik dalam jaringan internet.
Identifikasi yang dilakukan meliputi lokasi asli, router, dan server hosting tiap-tiap perangkat.
Maka, setiap perangkat memiliki IP Address yang berbeda-beda.
Dan perlu diketahui juga bahwa angka pada IP Address bukanlah sederet angka random. Mereka secara matematis diproduksi oleh IANA (Internet Assigned Numbers Authority).
Sebuah divisi yang bergerak dibawah naungan ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).
Fungsi IP Address
Dalam sebuah IP Address sebenarnya ada 2 bagian penting yaitu Network ID dan Host ID.
Dua bagian dari IP Address ini memiliki fungsi masing-masing:
- Network ID
Network ID adalah tiga angka di awal IP Address yang berfungsi untuk memberitahu lokasi nyata sebuah jaringan aktif.
- Host ID
Host ID merupakan angka tiga terakhir dari IP Address yang berfungsi untuk menunjukkan identitas perangkat dalam jaringan.
Jadi identitas dari interface router, workstation, dan perangkat elektronik yang digunakan untuk terhubung ke suatu jaringan (network) dapat diidentifikasi.
Setelah identitas dari host diketahui, akses ke sebuah situs baru dapat terjadi.
Saat akses diizinkan, barulah terjadi proses pengunduhan data yang dikirim oleh dari situs tersebut.
Tanpa Host ID, suatu perangkat Anda tidak bisa menghubungi situs apapun dan sebuah situs tidak bisa mengirimkan data yang mereka miliki kepada perangkat Anda.
Konsepnya sama dengan ketika Anda berkirim surat.
Tanpa identitas yang jelas, surat tidak akan pernah sampai ke tangan si calon penerima.
Pun sebaliknya, jika Anda tidak memiliki identitas yang jelas, orang lain pun tidak dapat mengirim surat pada Anda.
Cara Kerja IP Address
Mulai saat ini perangkat elektronik yang dapat tersambung ke dalam jaringan internet akan disebut sebagai host agar lebih mudah dipahami.
Seperti yang diketahui, setiap kali host terkoneksi pada jaringan internet, IP Address akan selalu ada dan bekerja untuk Anda.
Sebenarnya, host dan internet tidak terkoneksi secara langsung.
Pertama, host akan lebih dulu terkoneksi pada suatu jaringan.
Baru kemudian akan terkoneksi pada internet.
Setelah identifikasi dengan jaringan terjadi, baru akan terjadi pertukaran informasi melalui internet.
Berikut detail cara kerja IP Address:
1. Host akan mengakses Internet melalui ISP (Internet Service Provider).
2. Nah, karena ISP adalah pemberi akses suatu host ke internet, maka ISP akan menjadi salah satu penentu IP Address.
3. Perlu diketahui bahwa IP Address suatu host dapat berubah jika Anda mematikan dan menyalakan kembali router atau modem yang digunakan.
Juga ketika Anda menggunakan ISP lain, misalkan dari wifi rumah beralih ke wifi cafe, IP Address Anda akan otomatis berubah.
IP Address Anda akan ditentukan oleh ISP yang menyediakan jaringan internet untuk cafe tersebut.
Bagian dari IP Address yang berubah mengikuti ISP inilah yang dinamakan Network ID.
Versi IP Address
Ada dua versi IP Address yaitu IPv4 dan IPv6.
Perbedaan pada kedua versi ini terletak pada format penulisan deret angka dan daya tampung perangkatnya.
- IPv4
IPv4 (Internet Protocol version 4) adalah IP Address versi pertama yang digunakan sejak internet mulai digunakan oleh masyarakat umum.
Hingga saat ini, IP Address versi ini pun masih mendominasi.
IPv4 memiliki panjang 32 bit dan terdiri dari 4 set angka yang dipisahkan oleh tanda titik.
Masing-masing kumpulan angka tersebut dapat menampung sebanyak 255 buah alamat.
Contohnya bentuk dari IPv4 adalah 124.14.800.21.
Sehingga total alamat yang dapat ditampung oleh IPv4 adalah sebanyak 4,3 miliar.
Namun, seiring pertumbuhan pengguna perangkat komputer yang pesat, IPv4 mulai kewalahan dalam memenuhi kebutuhan jumlah IP Address
Hal ini kemudian diatasi dengan menggunakan NAT (Network Address Translation) dan hadirnya IPv6.
- IPv6
IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah IP Address versi terbaru sebagai solusi atas terbatasnya penggunaan IPv4.
Secara kasat mata, perbedaan yang paling menonjol adalah pada deret angkanya.
Pada IPv6 terdapat 8 set angka dan huruf yang dipisahkan oleh tanda titik dua.
Contoh bentuk IPv6 adalah 2021:2ef8:99a3:0000:544c:8a2e:0370:5e7b.
Nah, demi kepraktisan, set yang terdiri dari angka 0 pada Ipv6 akan dihilangkan, menjadi 2021:2ef8:99a3::544c:8a2e:0370:5e7b.
Jenis-jenis IP Address
Ada 4 jenis IP Address yang dapat digunakan adalah:
1. Private IP Address
Private IP Address digunakan untuk komunikasi dalam jaringan lokal saja.
Masing-masing perangkat dapat berkomunikasi dan bertukar informasi melalui saluran LAN (local Access Network).
2. Public IP Address
Public IP Address dapat diakses melalui jaringan internet yang diperuntukkan bagi khalayak umum.
Contohnya adalah IP Address yang didapat dari router wifi, server website, server email, dan lain sebagainya.
Penggunaan Public IP Address harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari IANA.
3. Dynamic IP Address
Dynamic IP Address adalah IP Address yang dapat berganti-ganti bentuk, entah itu setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun.
Hal ini disebabkan oleh ketersediaan IP Address yang terbatas.
Selain itu, perubahan bentuk IP Address juga dapat disebabkan oleh restart router internet atau request khusus kepada pihak ISP.
4. Static IP Address
Berkebalikan dengan Dynamic IP Address, Static IP Address sifatnya tetap.
Anda dapat melakukan reservasi terhadap satu atau lebih IP Address dengan membayarkan sejumlah biaya kepada ISP.
IP Address ini biasanya dibutuhkan oleh penyedia layanan suatu web hosting, VPN (Virtual Private Network), dan sever FTP (File Transfer Protocol).
Cara Melindungi
Anda dapat melindungi IP Address agar tidak dapat dilacak oleh pihak lain dengan penggunaan VPN (Virtual Private Network).
Selain melindungi pelacakan identitas dan lokasi, penggunaan VPN juga akan menghindarkan Anda dari kejahatan siber seperti hacking.
Kesimpulan
Jadi, IP Address berperan sebagai alamat perangkat pintar Anda seperti komputer, laptop, ponsel, tablet, dan lain sebagainya.
Tanpa IP Address, pertukaran data atau informasi dalam internet tidak dapat dilakukan.
IP Address suatu perangkat pun dapat berubah-ubah sesuai ISP yang Anda gunakan.
Jika menginginkan IP Address tetap Anda harus memesannya terlebih dahulu.
Oh iya, alih-alih memesan IP Address, Anda dapat memesan domain premium untuk website Anda di Aksara Data Digital.
Simak juga penjelasan tentang lengkap tentang apa itu domain pada artikel ini.