HTML: Pengertian, Sejarah, & Cara Kerjanya

4 min read

HTML adalah

HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. Sebuah bahasa markup yang mungkin sudah sangat tidak asing di telinga Sahabat Aksara sekalian.

Ia memiliki berperan besar dalam pembangunan sebuah website, berdampingan dengan bahasa pemrograman lain seperti PHP, CSS, dan JavaScript.

Maka, sangat penting bagi Anda yang ingin menjadi website developer untuk memahami HTML dengan baik. 

Jika Anda tertarik untuk mengenal HTML lebih lanjut, langsung saja simak artikel di bawah ini.

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas seputar pengertian, sejarah, fungsi, hingga cara kerja HTML. 

Selamat membaca!

Apa itu HTML?

HTML adalah sebuah bahasa markup yang banyak digunakan sebagai kerangka utama dalam membangun struktur sebuah website. 

Bahasa markup ini umumnya terdiri terdiri dari berbagai teks dan simbol yang disimpan pada sebuah file dan bersifat human-readable (dapat dipahami oleh manusia).

HTML sendiri digunakan untuk memberi annotate text (membuat note pada komputer) agar komputer dapat memahami perintah yang diberikan.

Ketika perintah sudah dipahami oleh komputer, ia akan memanipulasinya ke dalam tampilan web browser sesuai dengan yang Anda inginkan.

Singkatnya, tanpa HTML, Anda tidak dapat menyusun teks, tabel, gambar, maupun video agar tampil secara terstruktur pada halaman website yang dimuat oleh browser.

Lebih lanjut, seperti yang sudah dipaparkan pada awal artikel tadi, HTML memiliki kepanjangan Hypertext Markup Language.

Kata Hypertext disini merujuk pada link yang menghubungkan antara satu halaman website dengan yang lain.

Baik dalam satu website maupun antar website yang berbeda. 

Nah, link tersebut merupakan aspek pembangun fundamental yang membentuk jaringan World Wide Web (WWW).

Sedangkan kata Markup merujuk pada dokumen teks di dalam tag yang kemudian disimpan pada sebuah dokumen. 

Dalam membuat dokumen HTML tersebut, ada format penulisan khusus yang telah diatur dalam ASCII (American Standard Code for Information Interchange).

Secara umum, format dalam membuat dokumen HTML terdiri dari tag, elemen, dan tag atribut.

Komponen HTML

Nah, secara garis besar, saat menulis HTML Anda akan memulainya dengan membuat tag. 

1. Tag HTML

Tag adalah tanda untuk mengawali dan mengakhiri suatu perintah HTML yang akan dibaca oleh web browser.

Tanda yang digunakan untuk mengawalinya adalah < (tanda kurang dari), dan diakhiri dengan tanda > (tanda lebih dari). 

Diantara tanda tersebut, terdapat nama tag yang berisi perintah kepada komputer. 

Contohnya adalah tag <italic> yang meminta agar komputer menampilkan huruf italic pada browser.

Nama Tag HTML

Tag sendiri memiliki 2 jenis yaitu tag pembuka dan tag penutup. Yang membedakan antara tag pembuka dan penutup adalah penggunaan tanda / (garis miring).

Garis miring ditambahkan di depan nama tag penutup, contohnya adalah </head>

Pada awal pembuatannya, tag HTML hanya terdiri dari 18 tag. Kini, tag HTML sudah berjumlah 250.

Berikut daftar tag HTML yang sering digunakan:

  1. <html> digunakan untuk memulai suatu dokumen HTML yang mencakup semua konten dan elemen.
  2. <head> – digunakan untuk membuat dokumen HTML yang mencakup tampilan deskripsi hasil pencarian Google, style dalam konten (CSS), dan lainnya.
  3. <title> digunakan untuk membuat judul website.
  4. <body> digunakan untuk membuat bagian isi website.
  5. <h1> sampai dengan <h6> digunakan untuk membuat heading pada artikel.
  6. <p> digunakan untuk membuat paragraf.
  7. <!–>   digunakan untuk membuat komentar.

2. Tag Atribut

Tag atribut merupakan informasi atau perintah tambahan yang berfungsi sebagai penjelas perintah tag HTML.

Jumlah tag atribut dalam suatu elemen HTML bisa berjumlah lebih dari satu.

Contohnya pada elemen HTML <img src=”gambar.png” alt “Domain Premium. “>.

Dalam contoh elemen diatas, yang berperan sebagai tag html adalah <img> dan yang berperan sebagai tag atribut adalah src dan alt. 

Dengan perintah tambahan dari tag atribut, elemen HTML tersebut jadi memiliki arti browser harus menampilkan gambar jenis “png” dengan alt text “Domain Premium”. 

Tag Attribute

Berikut contoh beberapa tag atribut:

  1. src dapat digunakan pada tag HTML <img>, <embed>, <audio>, dan <iframe>.
  2. href dapat digunakan pada tag HTML <a> dan <link>.
  3. action dapat digunakan pada tag HTML <form>.
  4. autoplay dapat digunakan pada tag HTML <audio> dan <video>.

4. Elemen

Elemen merupakan keseluruhan kode HTML; mulai dari tag pembuka, konten, hingga tag penutup seperti yang telah ditunjukkan pada contoh diatas. 

Oh iya, dalam satu elemen juga dapat mengandung elemen lainnya. Hal ini dinamakan nested element. 

Sejatinya, semua dokumen HTML pasti terdiri dari berbagai nested elements.

Berikut adalah contoh dari dokumen HTML dengan empat HTML elemen yaitu <html>, <body, <h1>, dan <p>:

<!DOCTYPE html>

<html>

<body>

<h1>Heading Pertama Artikel</h1>

<p>Paragraf Pertama Artikel.</p>

</body>

</html>

Jika dijabarkan, elemen <html> merupakan root element yang berfungsi untuk mendefinisikan seluruh dokumen HTML.

Elemen tersebut diawali dengan tag <html> dan ditutup dengan </html>.

Kemudian, di dalam elemen <html> tersebut ada elemen <body>, yang mendefinisikan isi dari dokumen HTML.

Ia diawali dengan tag <body> dan diakhiri dengan tag </body>.

Nah, di dalam elemen <body> masih disisipi lagi elemen <h1> dan elemen <p>.

Elemen <h1> untuk mendefinisikan heading, dimulai dengan tag <h1> dan ditutup dengan tag </h1>

Sedangkan, elemen <p> untuk mendefinisikan paragraf. Ia dimulai dengan tag <p> kemudian diakhiri dengan tag </p>.

Fun fact, ada beberapa elemen HTML yang akan tetap ditampilkan dengan benar meskipun Anda lupa untuk menulis tag penutup.

Nah, jika Anda ingin mengetahui susunan HTML pada suatu halaman website, Anda tinggal klik kanan, kemudian pilih opsi inspect.

Maka, Anda dapat melihat susunannya seperti contoh berikut ini:

Tampilan HTML dari Blog Aksara Data

 

Baca juga: Bahasa Pemrograman Populer yang Sebaiknya Anda Ketahui

Sejarah Singkat HTML

HTML diciptakan pada tahun 1991 oleh Tim Berners-Lee, seorang ahli fisika pada lembaga penelitian CERN di Swiss. 

Tapi HTML tersebut belum dirilis secara resmi dan disebut sebagai HTML Tags.

HTML Tags hanya terdiri dari 18 tags dan hanya dimaksudkan untuk mempermudah para ilmuwan dalam saling berbagi dokumen.

Baru pada tahun 1993, HTML 1.0 resmi dirilis. Namun, belum ada banyak developer yang membuat website pada periode ini.

Pada tahun 1995, IETF (Internet Engineering Task Force) merilis HTML 2.0 dengan fitur-fitur terbaru. 

HTML versi ini mampu menampilkan data dan form yang dapat diedit secara langsung.

Inilah cikal bakal dari dari lahirnya website interaktif.

HTML 2.0 pun menjadi bahasa markup standar yang digunakan untuk membangun dan mendesain website hingga tahun 1997.

Oh iya, pada tahun 1996, W3C (World Wide Web Consortium) juga merilis HTML Standards versi mereka sendiri.

Kemudian, pada tahun 1997, Dave Raggett memperkenalkan rancangan HTML 3.0 yang mampu memberikan karakteristik desain website yang lebih powerful.

Salah satunya adalah mendukung tampilan gambar. Sayangnya, fitur-fitur baru tersebut malah memperlambat kinerja browser.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 24 Desember 1999, HTMl 4.01 diluncurkan dan meraih kesuksesan besar.

Pasalnya, versi ini sudah dapat digunakan oleh browser apapun secara internasional.

Akhirnya, pada tahun 2014 lalu, HTML 5.0 diluncurkan. 

Dalam versi ini, HTML sudah bisa digunakan secara berdampingan dengan CSS dan JavaScript.

Versi 5.0 juga menjadi versi terbaik karena telah dilengkapi fitur-fitur terbaru, seperti menyisipkan video juga audio.

Pada tahun 2021 ini, dilansir dari w3techs, HTML merupakan bahasa markup terpopuler yang telah digunakan oleh 93% website di seluruh dunia. 

Jumlah Pengguna HTML 2021

Cara Kerja HTML

HTML bekerja dengan memberi instruksi pada komputer untuk menampilkan susunan website pada browser sesuai dengan perintah yang diinput.

Pertama, dokumen HTML dibuat pada aplikasi HTML seperti Notepad++, Atom, Brackets, dan lain sebagainya.

Dokumen HTML yang telah selesai dibuat kemudian disimpan dengan format .html atau .htm. 

Dokumen HTML berisi yang dibuat jumlahnya bisa lebih dari satu. 

Pasalnya, dalam sebuah website, biasanya terdiri dari beberapa halaman seperti landing page, blog, kontak, about, dan lain sebagainya.

Dokumen HTML tersebut akhirnya dapat dibuka pada browser seperti Chrome, Safari, Opera, Firefox, dan lain sebagainya.

Untuk dapat diakses oleh pengguna internet yang lain, Anda perlu membeli domain bagus dan menyewa layanan hosting.

Setelah membeli hosting, Anda dapat mengupload file website Anda disana. 

Nah, website Anda siap untuk dioperasikan secara maksimal.

Penutup

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa HTML berfungsi untuk membuat struktur konten dalam website agar terlihat seperti yang Anda inginkan. 

Dan, perlu diingat bahwa HTML memang tidak ditujukan untuk membuat visual suatu website untuk menjadi lebih menarik. Itu adalah tugas dari CSS. 

Bagaimana? Menarik sekali bukan mempelajari tentang HTML?

Anda bisa meninggalkan pendapat maupun pertanyaan Anda mengenai HTML di kolom komentar ya!

Agar tidak ketinggalan bacaan menarik lainnya, silahkan cek terus blog Aksara Data Digital, platform dengan pelayanan terbaik bagi reseller domain dan hosting!

Domain .AI, Cocok untuk Situs/Perusahaan Berbasis AI

Ketika mendengar kata AI, pasti yang terlintas di benak Anda adalah sebuah teknologi kecerdasan buatan yang kini sedang menjadi buah bibir di seluruh dunia....
Jordy Prayoga
2 min read

Leave a Reply