E-commerce: Mari Pahami Pengertian, Manfaat, dan Modelnya!

5 min read

E-commerce Mari Pahami Pengertian, Model, dan Manfaatnya!

Siapa yang suka belanja online? 

Pasti banyak di antara sahabat Aksara sekalian yang hobi scroll-scroll di marketplace, sosial media, hingga website untuk membeli barang yang diingikan maupun sekedar cuci mata. 

Ternyata aktivitas tersebut berkaitan dengan yang namanya e-commerce lho!

Nah, kepopuleran e-commerce sendiri dimulai dari Amerika Serikat pada tahun 1995. 

Hal tersebut turut dipengaruhi oleh lahirnya Amazon pada tahun 1994 oleh Jeff Bezos yang kini telah menjadi marketplace raksasa. 

Sedangkan di Indonesia, e-commerce mulai muncul ke permukaan pada tahun 1999 dengan didirikannya forum jual beli Kaskus.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang e-commerce, yuk langsung saja simak penjelasan di bawah ini! 

Apa Itu E-commerce?Pengertian E-commerce

E-commerce (electronic commerce) adalah kegiatan transaksi yang dilakukan melalui alat elektronik yang terhubung dengan jaringan internet

Kegiatan transaksi yang dimaksud meliputi jual-beli, lelang, ticketing, hingga online banking. 

Dewasa ini, e-commerce — yang dalam Bahasa Indonesia berarti perdagangan elektronik — menjadi vital bagi perkembangan ekonomi.

Model perdagangan ini memungkinkan tiap-tiap entitas bisnis untuk menjangkau lebih banyak konsumen daripada model perdagangan konvensional. 

Bahkan dengan modal terbatas, kini setiap individu maupun kelompok dapat dengan lebih mudah untuk memulai suatu bisnis.

Apalagi dengan konsumen yang telah terbiasa melakukan berbagai macam transaksi secara online. 

Disadur dari Statista, 84% penduduk indonesia menggunakan teknologi e-banking untuk membayar tagihan belanja online. 

Data pun menunjukkan bahwa nilai e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai 351 triliun rupiah pada tahun 2020 dan akan mencapai angka 400 triliun pada tahun 2023. 

Lebih lanjut, ada yang dinamakan sebagai e-commerce global.

Dalam e-commerce global setiap entitas bisnis dapat mengepakkan sayap melewati batas wilayah dan waktu. 

Tentu saja hal ini membawa keuntungan lebih bagi entitas bisnis yang sudah berhasil menerapkannya, antara lain:

  • Mempermudah proses ekspansi ke dalam pasar asing.
  • Mempermudah proses menemukan pasar yang cocok untuk menjual suatu produk. 
  • Memperpendek siklus B2B (Business to Business).
  • Menurunkan penghalang bagi suatu produk atau jasa untuk memasuki suatu wilayah tertentu. 

Nah, dilihat secara global pada tahun 2020, hasil survei dari Statista menunjukkan profit penjualan e-commerce secara retail mencapai 4.28  triliun dolar AS. 

Dan pada tahun 2022, diperkirakan provit akan mencapai 5.4 triliun dolar AS.

Manfaat E-commerce Bagi Pelaku UsahaManfaat dari E-commerce

Dilihat dari perkembangannya yang pesat juga revenue yang diperoleh dari model perdagangan e-commerce, tentu ada beberapa manfaat dan keuntungan menarik yang dapat kita kulik bersama satu- persatu. 

1. Modal Awal Lebih Rendah

Salah satu keuntungan dari menerapkan model perdagangan ini adalah ramah terhadap startup, karena dapat dimulai dengan menggunakan modal rendah.

Dibandingkan dengan penjualan secara tradisional melalui toko, Anda dapat menghemat banyak biaya. 

Anda tidak perlu membayar sewa bangunan, air, listrik, palang toko, dekorasi dan lain sebagainya. 

Alih-alih untuk membayarkan semua itu, Anda dapat mengalokasikan dana tersebut untuk melakukan branding dan promosi lain secara online. 

2. Potensi Mendapatkan Income 24/7

Keuntungan lain dari model perdagangan e-commerce adalah toko online Anda dapat diakses oleh pelanggan selama 24/7.

Kapanpun merasa ingin berbelanja, walau pukul 2 dini hari sekalipun, pelanggan Anda dapat melakukan pemesanan. 

Pemesanan tersebut akan secara otomatis tercatat oleh sistem marketplace dan website ataupun tersimpan dalam kotak masuk pesan toko online Anda. 

Proses promosi pun dapat berlangsung sepanjang waktu dan menjangkau banyak pelanggan di berbagai belahan dunia. 

Sehingga target market yang sedang istirahat dari shift malam mereka atau mengalami insomnia dapat melihat promosi Anda, dan mungkin tertarik untuk melakukan pembelian. 

Sebab mereka akan kesulitan jika harus pergi ke toko offline di waktu operasional normal (sekitar pukul 09.00-22.00).

3. Promosi Lebih Tertarget

E-commerce tentu saja berdampingan erat dengan metode promosi digital marketing. 

Dimana Anda memanfaatkan berbagai media online untuk melakukan promosi tertarget selama 24/7. 

Contohnya promosi melalui Facebook Ads atau Instagram Ads yang memungkinkan Anda untuk menentukan berapa lama suatu iklan akan ditayangkan, daerah mana saja yang akan dijangkau, ditujukan untuk gender mana saja dan rentang umur berapa. 

Semua bisa diatur sespesifik mungkin, termasuk CTA (Call to Action) yang diinginkan. 

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan insight yang cukup komprehensif. 

Insight tersebut sangat berguna untuk membuat promosi berikutnya, agar lebih mengena pada target.

4. Menjangkau Pasar Global

Manfaat lain yang disodorkan oleh e-commerce adalah penjualan secara global seperti yang sudah disinggung di atas tadi.

Anda dapat menjangkau target market dari belahan dunia manapun tanpa batasan ruang dan waktu. 

Apalagi bagi startup yang sedang membangun branding, model dagang e-commerce akan sangat menguntungkan.

Karena menjangkau lingkup global, Anda dapat membangun branding dengan lebih cepat.

Juga membangun kerja sama bisnis dengan reseller atau dropshipper lokal, dengan lebih mudah, murah, dan aman.

JIka Anda menjual suatu produk fisik, yang perlu Anda pelajari pada titik ini adakah aturan dan biaya untuk melakukan shipping secara internasional.

Jika Anda menjual jasa seperti hosting dan domain, Anda perlu mempelajari proses pembayaran yang aman dan mudah.

 5. Mempermudah Pemilik Toko untuk Menampilkan Produk Unggulan

Dalam perdagangan konvensional, pemilik barang memerlukan space khusus atau dekorasi tertentu untuk memajang produk unggulannya.

Seperti manekin yang disusun di atas level bundar untuk memajang baju model terbaru atau rak khusus untuk mengekspos panci anti gores terbaik. 

Nah, di dalam model dagang elektronik, Anda dapat memajang berbagai produk unggulan untuk dapat ditemukan oleh pelanggan dengan lebih mudah. 

Anda dapat  memajangnya di landing page website, di halaman utama marketplace Anda, atau membuat navigasi khusus dengan nama “produk unggulan”, “best seller”, dan lain sebagainya. 

Selain itu, Anda perlu mengingat bahwa faktor utama seseorang membeli suatu produk atau memakai suatu jasa adalah bukti nyata bahwa kualitasnya memang bagus. 

Nah, dalam e-commerce, pelanggan lain yang telah membeli produk Anda dapat meninggalkan testimoni terkait kepuasan mereka terhadap pelayanan dan kualitas barang. 

Hal ini akan meyakinkan calon pembeli yang lain untuk menggunakan produk atau jasa Anda.

6. Lebih Mudah Dalam Mempersuasi Target Market

Jika memiliki foto produk yang menarik, dengan perpaduan warna yang baik atau memiliki sisi yang dapat menyentuh emosional pelanggan, Anda dapat membuat iklan yang memancing terjadinya impulse buys.

Anda juga dapat membuat scarcity tactics (skema taktik kelangkaan) semacam countdown jumlah barang yang tersisa atau berapa lama lagi seseorang dapat membeli barang dengan harga spesial. 

Target disini adalah impulse shopper yang cenderung lebih memikirkan image sosial. 

Sehingga disuatu kesempatan, mereka dapat menggunakan barang yang sama dengan suatu kelompok sosial yang dianggap prestigious atau dapat berbagi cerita betapa beruntungnya ia mendapatkan harga spesial. 

7. Mendapatkan Akses terhadap Data Pelanggan

Salah satu hal terbaik dari e-commerce adalah Anda dapat memiliki data pelanggan tanpa harus memohon mereka untuk mengisikan data diri seperti di toko offline.

Sebab, sebagian besar orang merasa keberatan memberikan atau malas mengisi data diri secara manual. 

Sedangkan dalam model dagang e-commerce, pelanggan yang ingin membeli barang mau tidak mau harus mencantumkan data diri yang diperlukan untuk proses pengiriman.

Nah, data diri pelanggan yang ada ini dapat dimanfaatkan untuk menganalisis karakteristik pelanggan dan menentukan strategi promosi berikutnya. 

Data pelanggan juga sangat penting untuk membangun komunikasi dan hubungan dengan pelanggan agar mereka tetap loyal.

Model-Model  Ecommerce

Saat ini ada 4 model utama dari e-commerce yang dapat mendeskripsikan hampir semua jenis transaksi antara pemilik bisnis dan konsumen.Model E-Commerce

1. E-commerce Business to Business (B2B)

Sebuah kegiatan e-commerce dapat dikatakan sebagai B2B ketika transaksi terjadi antar entitas bisnis. 

Hubungan antar perusahaan B2B umumnya didasari oleh kerjasama resmi dan transaksi terjadi dalam skala besar.

Nah, tujuan dari transaksi yang dilakukan antar perusahaan B2B digunakan untuk memenuhi bahan baku atau stok produk yang akan dijual kembali.  

Contohnya perusahaan furniture yang membutuhkan stok handle laci dalam jumlah yang banyak. 

Atau perusahaan retail yang butuh berbagai jenis baju untuk dijual kembali kepada konsumen tingkat akhir. 

Contoh perusahaan yang menggunakan model bisnis ini adalah Aksara Data Digital sebagai platform reseller domain yang telah diakreditasi PANDI dan Alibaba sebagai platform perdagangan online berbagai produk terbesar di dunia.

2. E-commerce Business to Customer (B2C)

Yang tergolong pada e-commerce model B2C adalah transaksi elektronik yang terjadi antara sebuah entitas bisnis dengan konsumen tingkat akhir. 

Jadi, suatu perusahaan langsung menjual produk atau jasanya pada masyarakat umum tanpa melibatkan perantara atau reseller. 

Contohnya seperti saat Anda membeli celana denim produksi perusahaan XYZ melalui website resmi mereka. 

3. E-commerce Consumer to Consumer (C2C)

C2C e-commerce terjadi ketika konsumen menjual barang kepada konsumen lain. 

Hal ini banyak ditemukan di Amazon, eBay, Tokopedia, Shopee, dan marketplace lainnya. 

Hal ini kadang terjadi karena seorang konsumen salah ukuran saat membeli suatu barang atau sudah tidak membutuhkannya lagi.

Sehingga barang dijual lagi kepada konsumen lain melalui marketplace.

4. Business to Administration (B2A)

B2A e-commerce mengacu pada transaksi antar entitas bisnis dengan pihak administrasi pemerintahan, melingkupi perihal keamanan sosial, ketenagakerjaan, dan hukum. 

Penutup

Dari uraian panjang tadi, dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah transaksi yang dilakukan secara online oleh penjual dan pembeli. 

Perubahan budaya belanja masyarakat dunia yang sangat tergantung pada internet ini menjadikan e-commerce salah satu bisnis yang menjanjikan dan worth to try.

Nah, untuk Sahabat Aksara yang ingin segera memulai berbisnis dengan model dagang elektronik, jangan lupa untuk melakukan persiapan yang matang dan semoga sukses!

Kenalan dengan Ekstensi .it.com, Cocok untuk Siapa Saja?

Pesatnya perkembangan di dunia per-domain-an menjadi angin segar bagi para pelaku di bidang ini, seperti domainer, pebisnis online, atau para blogger. Seperti diketahui, dalam...
Jordy Prayoga
2 min read

Mengenal Ekstensi .NET.ID & Alasannya Mengapa Jarang Ditemui

Sebagai pengguna internet, tentu Sobat Aksara tahu bahwa ekstensi domain .ID adalah identitas milik negara Indonesia. Ekstensi tersebut telah banyak digunakan oleh situs-situs yang...
Jordy Prayoga
2 min read

Leave a Reply