Pasti Sahabat Aksara sekalian pernah memperoleh data dari hasil pindai sebuah gambar yang tampak seperti kotak dengan titik-titik rumit didalamanya.
Kotak dengan titik-titik tersebut bernama QR code atau quick response code.
Teknologi ini diberi nama quick response sebab “isi” di dalamnya dapat diuraikan dengan cepat.
Sehingga, proses penyaluran informasi dan transaksi dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Karena kemampuannya tersebut, QR code banyak digunakan dalam berbagai kesempatan, tak terkecuali dalam agenda menunjang suatu bisnis.
Dan mungkin Sahabat Aksara adalah salah satu diantara banyak orang yang ingin tahu bagaimana cara membuat QR code sendiri.
Nah, pada artikel kali ini kami akan menunjukkan bagaimana cara membuat QR code secara cepat, mudah, dan tentunya gratis.
Mari langsung saja kita masuk ke pembahasannya!
Apa Itu QR Code?
Sebelum membahas cara membuat QR code, kami akan mengajak Sahabat Aksara untuk mengenalnya secara lebih dalam.
QR code adalah kode matriks dua dimensi yang menyimpan informasi alfanumerik.
Informasi alfanumerik yang disimpan dalam sebuah QR code dapat mencapai 4289 karakter.
Dengan jumlah karakter sebanyak itu, QR code mampu menyimpan berbagai informasi seperti alamat rumah, nomor telepon, nominal harga, link website, dan lain sebagainya.
Bagian-Bagian pada QR Code
Di dalam QR code terdapat tujuh bagian berbeda yang memiliki peran masing-masing. Diantaranya adalah:
1. Positioning Detection Markers
Berada pada tiga titik sudut frame (bingkai) QR Code, bagian ini berfungsi untuk membantu alat pemindai agar dapat mengenali dan membaca kode dengan kecepatan tinggi.
Positioning Detection Markers juga berfungsi untuk membantu alat pemindai mengetahui orientasi (arah dan letak) QR code.
2. Alignment Markings
Alignment Marking memiliki ukuran yang lebih kecil daripada Positioning Detection Markers.
Bagian ini memungkin alat pemindai tetap mampu membaca isi QR code dengan tepat walaupun ia berada pada permukaan yang kusut atau bergelombang.
Nah, semakin banyak informasi yang dimasukkan, garis Alignment Marking akan semakin lebar.
3. Timing Pattern
Di dalam QR code, Timing Pattern merupakan jajaran horisontal dan vertikal modul (persegi kecil yang tampak seperti titik) yang membentuk sebuah sudut.
Dengan Timing Pattern, alat pemindai dapat mengukur besaran matriks data yang dimuat oleh QR code.
4. Version Information
Hingga artikel ini ditulis, ada sebanyak 40 versi QR code yang tersedia.
Namun, yang paling sering digunakan adalah versi 1-7.
Nah, Version Information merupakan bagian yang menunjukkan versi QR code kepada alat pemindai.
5. Format Information
Format Pattern merupakan bagian yang mengandung informasi terkait error tolerance dan data mask pattern pada QR code.
Dengan informasi tersebut, aplikasi pemindai akan lebih mudah untuk membaca isi QR code.
6. Data and Error Correction Keys
Bagian ini adalah inti dari QR code dimana semua informasi disimpan.
Selain itu, bagian ini juga memiliki error correction block yang berfungsi melindungi informasi inti.
Sehingga, informasi di dalam QR code tetap dapat diakses dengan cara pindai walaupun 30% dari permukaannya rusak.
7. Quiet Zone
Pernahkah Sahabat Aksara mendengar tentang ‘white space’ pada bidang desain?
Sebuah ruang untuk memberi jarak antara satu elemen dengan elemen desain yang lain.
Nah, Quiet Zone memiliki peran yang hampir sama dengan ‘white space’.
Ia berfungsi untuk memberikan pembeda atau jeda antara QR code dengan tanda atau gambar lain yang ada di sekitarnya.
Sehingga alat pemindai tidak terpengaruh dengan berbagai elemen lain yang ada disekitarnya.
Fungsi QR Code
Ada dua fungsi QR code yang dapat dirumuskan berdasarkan tujuannya dibuat, yaitu fungsi komersial dan umum.
1. Fungsi Komersial
Dilihat dari sudut pandang komersial, QR code dapat dijadikan salah satu media promosi bisnis yang menjanjikan.
QR code akan membuat penyampaian informasi mengenai suatu brand atau produk spesifik dari suatu brand lebih mudah.
Contohnya, dengan sekali klik, calon pelanggan dapat mengakses informasi lengkap tentang suatu produk baru.
Sehingga pemilik bisnis tidak perlu hire lebih banyak karyawan di toko untuk menjelaskan spesifikasi produk pada setiap pelanggan yang hadir.
Dari sisi komersial, QR code juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran digital yang cepat dan praktis.
2. Fungsi Umum
Ditilik dari fungsi umum, QR code dapat digunakan untuk menampilkan informasi-informasi penting kepada masyarakat atau kelompok tertentu.
Misalkan QR code yang disediakan di salah satu pusat kota.
Jadi, ketika ada yang ingin mengetahui cerita dibalik terbentuknya kota tersebut, orang-orang cukup mengeluarkan smartphone mereka untuk mengakses sejarah, peta kota, destinasi wisata, hingga daftar jajaran pemerintahannya dalam sekali pindai.
Jenis-Jenis QR Code
Dari 40 versi QR code yang ada, mereka terbagi menjadi dua jenis QR code ketika dilihat dari sifatnya:
1. QR Code Statis
Yang pertama adalah QR code statis.
QR statis memiliki data yang sifatnya permanen, dimana data di dalamnya tidak dapat disunting lagi.
Data tidak dapat disunting lagi sebab setiap modul didalam QR code statis menggambarkan huruf, angka, tahun, maupun karakter unik yang tadinya di masukkan.
Jadi, sekali di-generate, apa yang Anda masukkan tadi langsung terekam.
Anda juga tidak dapat melakukan tracking data jika menggunakan QR code tipe ini.
Ciri utama secara kasat mata dari QR code statis adalah polanya yang lebih rapat, sehingga lebih sulit untuk di pindai oleh aplikasi scanner.
QR code jenis ini biasanya digunakan untuk memuat data yang sifatnya cenderung tetap seperti alamat dan kontak kantor, akses wifi, dan lain sebagainya.
2. QR Code Dinamis
Yang kedua adalah QR code dinamis.
Sesuai dengan namanya, QR code ini isinya dapat diubah-ubah walaupun sudah di generate (baik dalam bentuk cetak maupun digital).
Kenapa bisa begitu?
Sebab data tidak langsung disimpan pada setiap bagian yang ada pada QR code.
QR code ini biasanya hanya menyimpan URL yang akan mengarahkan orang yang memindainya ke suatu halaman website.
Jadi, Anda dapat mengganti URL target, mengganti konten dari halaman website tersebut, hingga menonaktifkan barcode tersebut kapan saja.
Ciri utama dari QR code dinamis adalah pola modul di dalamnya lebih bersih dan ukuran QR code-nya cenderung kecil.
Keuntungan dari menggunakan QR code dinamis adalah Anda dapat melakukan tracking data; berapa jumlah pindai yang terjadi, waktu pindai, lokasi pindai, perlindungan password, dan tipe OS dari device yang digunakan.
Maka dari itu, Qr code tipe ini cocok digunakan sebagai alat marketing.
Mari kita simak salah satu contoh penggunaan QR code statis.
Ada seorang reseller domain yang ingin melakukan promosi melalui postingan Instagram dengan melampirkan link promonya di dalam caption.
Sedangkan seperti yang Sahabat Aksara ketahui, ketika kita mencantumkan URL pada caption Instagram, URL tersebut merupakan tautan mati.
URL tersebut tidak dapat di klik oleh pengguna Instagram.
Tentu saja sangat merepotkan jika calon pelanggannya harus menyalin URL secara manual untuk dapat melihat promo dan melakukan pembelian.
Untuk itu, reseller domain tersebut dapat mencantumkan QR code yang dapat dipindai secara langsung oleh pelanggan pada gambar atau foto yang di posting.
Dan ketika romo telah berakhir atau berubah, ia bisa langsung mengubah konten dengan promo baru atau menonaktifkan QR code tersebut.
Cara Mudah dan Cepat Membuat QR Code dengan Gratis
Sebelum Sahabat Aksara membuat QR code, tentukan tujuan pembuatannya, apakah untuk keperluan pribadi atau komersial.
Jadi, Anda dapat menentukan akan membuat QR code statis atau dinamis.
Untuk membuat Qr code, Anda dapat memanfaatkan berbagai QR code generator online yang dapat digunakan, seperti QR Code Monkey, QRStuff, Visualead, Kaywa, The QR Code Generator, dan lain sebagainya.
Nah, kali ini kami akan memaparkan cara membuat QR Code menggunakan The QR Code Generator. Berikut detail langkahnya:
1. Buka situs https://www.qr-code-generator.com/.
2. Setelah membuka situs tersebut, Anda tinggal memasukkan data yang dibutuhkan.
Data bisa berupa URL, PDF, WIFI, MP3, BITCOIN, Plain Text, App Stores, dan lain sebagainya.
3. Setelah selesai memasukan data, QR code akan terbentuk secara otomatis.
Anda dapat memilih bentuk dan warna QR sesuai keinginan; apakah ingin QR code polos, diberi frame, diberi bubble text, diberi warna sesuai identitas perusahaan atau lainnya.
4. Setelah itu, Anda dapat mengunduhnya.
Ada dua tipe file yang bisa Anda dapatkan, yaitu JPG atau Vector (SVG/EPS).
Cara Membuat QR Code Sangat Mudah dan Cepat, Bukan?
Setelah membaca artikel di atas, pasti Sahabat Aksara sekalian setuju jika QR code merupakan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk membawa bisnis Anda ke level yang lebih tinggi.
Cara membuatnya pun sangat mudah, cepat, dan gratis.
Jadi, tunggu apalagi? Selamat mencoba!