Sebagai pengguna aktif internet, Sobat Aksara pasti kerap menjumpai istilah cache.
Cache adalah data yang disimpan secara sementara oleh browser.
Istilah lain dari cache adalah memori singgahan.
Ia bisa digunakan untuk mempercepat akses ke dalam suatu website, namun dapat juga memperlambat komputer Anda.
Kalau begitu, perlukah menghapus data cache?
Anda dapat menemukan jawabannya pada artikel ini!
Apa Itu Cache?
Cache adalah data yang bersifat sementara dan disimpan pada penyimpanan browser, aplikasi online, atau server.
Data yang disimpan sebagai cache berfungsi untuk mempercepat waktu akses suatu website atau aplikasi.
Cara Kerja Cache
Ketika mengunjungi sebuah situs untuk pertama kalinya, Anda akan masuk melalui cara normal.
Dimana browser akan mengirimkan permintaan akses data kepada server.
Ketika server menanggapi permintaan tersebut, server akan mengirimkan file HTML kepada browser.
File HTML kemudian akan diubah menjadi tampilan sebuah halaman website di layar komputer pengguna.
Kemudian, browser akan mengunduh dan menyimpan data dari website tersebut secara sementara.
Yang disimpan mulai dari data multimedia yang kompleks, hingga username dan password Anda.
Sehingga ketika melakukan kunjungan ulang ke situs yang sama, browser tidak perlu mengirimkan permintaan kepada web server dan mengunduh data yang sama secara berulang.
Browser cukup mengambil data yang telah tersimpan di ruang penyimpanan lokal.
Proses penyimpanan data sementara tersebut dinamai dengan caching.
Fungsi Cache
Seperti yang sudah disinggung pada bab sebelumnya, fungsi utama cache adalah efisiensi waktu muat sistem. Jika dirinci, berikut fungsi spesifik cache:
1. Meningkatkan Waktu Muat
Cache berfungsi untuk mempercepat proses muat halaman suatu website atau aplikasi.
Sebab setiap permintaan data tidak perlu selalu menuju web server. Browser bisa langsung mengambil data yang berada pada penyimpanan lokal.
Hal ini akan sangat membantu apabila situs atau aplikasi yang diakses memiliki gambar atau video berukuran besar.
2. Menghemat Bandwidth
Keberadaan cache akan menghemat penggunaan bandwidth server.
Seperti yang Anda ketahui, server bisa saja menerima ribuan permintaan akses setiap harinya.
Jika permintaan yang datang ke server terlalu banyak, koneksi akan terasa lebih lambat bahkan server mengalami down.
Cache akan menghindarkan Anda dari koneksi yang lambat.
Karena browser akan mengambil data yang sudah berada di penyimpanan lokal alih-alih mengirimkan request baru ke server dan harus berbagi sumber daya bandwidth dengan client lain.
3. Mempermudah Akses
Saat ingin masuk ke situs tertentu, Anda perlu memasukkan nama domain website yang ingin dituju.
Kemudian memasukkan username dan password.
Dengan cache, Anda tidak perlu menuliskan nama domain secara lengkap, umumnya ia akan muncul dengan sendirinya.
Pun dengan username dan password, Anda tidak perlu menuliskannya secara berulang setiap kali ingin mengakses situs tersebut.
Contohnya gmail. Ketika username dan password sudah berada di dalam cache, Anda cukup membuka gmail dan dapat langsung masuk ke dalam halaman inbox.
4. Website Tetap Berjalan Walaupun Offline
Beberapa PWA atau Progressive Web App dapat dijalankan walaupun dalam keadaan offline.
Anda dapat melihat konten yang telah diakses sebelum koneksi internet putus. Sebab aplikasi tersebut telah menyimpan data di dalam cache.
Jenis-Jenis Cache
Ada dua jenis proses caching, yang pertama terjadi di client dan yang kedua terjadi di server.
1. Client-side Cache
Client-side cache berfungsi untuk menyimpan data yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna perangkat komputer untuk mempercepat proses muat suatu halaman website atau aplikasi.
Contoh dari client side cache adalah browser (Chrome, Mozilla, Safari) dan aplikasi online (Instagram, Facebook, Game Online)
2. Server-side Cache
Dalam server-side cache, segala hal yang Anda akses di dalam internet akan di mirroring dan tersimpan di dalam server.
Contohnya adalah dalam CDN (Content Delivery Network) yang merupakan jaringan edge server yang tersebar di berbagai wilayah geografis.
CDN akan menyimpan cache dari website agar client mendapatkan data dengan cepat dari edge server terdekat.
Yang termasuk server-side client lain adalah:
- Object Cache
- Database Cache
- Page Cache
- Opcode Cache
Kekurangan Cache
Walaupun dapat memudahkan aktivitas berselancar di dunia maya dan penggunaan aplikasi online, chace juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Memenuhi Storage
Walau data cache bersifat sementara dan ukurannya relatif kecil, namun lama-kelamaan bisa menumpuk.
Coba buka smartphone dan lihat cache pada berbagai aplikasi Anda. Bandingkan ukuran aplikasi asli dan ukuran aplikasi saat ini.
Jika Anda sering menggunakannya, ukuran aplikasi atau web browser pasti bertambah.
Contohnya pada ukuran aplikasi browser di bawah ini.
Ukuran asli aplikasi adalah 28.18 MB. Setelah digunakan selama beberapa periode waktu, dapat dilihat bahwa aplikasi tersebut memiliki cache sebesar 352 MB.
Jika cache tidak rajin dibersihkan, lama-kelamaan storage smartphone Anda akan penuh.
2. Membuat Aplikasi Error
Walau jarang terjadi, namun kadang terjadi kesalahan dalam proses caching yang membuat data corrupt.
Kesalahan tersebut dapat menyebabkan browser atau aplikasi mengalami kegagalan dalam memuat website seperti munculnya pesan error 404, error 505, dan lain sebagainya.
Terkadang cache yang terlalu banyak juga membuat aplikasi berhenti bekerja dengan pesan error “Unfortunately, App Has Stopped”.
3. Menghalangi Akses Terhadap Update Terbaru
Cache menyimpan data dari kunjungan pertama client browser ke suatu website.
Sehingga ketika melakukan kunjungan ulang ke website tersebut, client browser akan langsung disuguhi data berdasarkan apa yang telah disimpan di dalam cache.
Jika cache Anda terlalu penuh, client browser bisa jadi mengalami kegagalan dalam menampilkan pembaruan yang ada dalam suatu website dengan baik.
Sebab cache tidak bisa mengambil berbagai data baru dari server.
4. Rentan Serangan Hacker
Walaupun bisa mempercepat waktu muat website dan mempermudah akses ke dalamnya, cache juga membuka celah bagi hacker untuk menyerang device Anda.
Hal ini disebabkan cache client browser bisa saja mengandung informasi pribadi Anda yang sifatnya sensitif.
Seperti password ke dalam toko online, email atau sosial media.
Cache browser Anda bisa jadi diretas oleh hacker dan data pribadi Anda bisa diambil untuk digunakan melakukan hal tidak bertanggung jawab.
Bukan hanya client browser yang terancam serangan hacker dari cache.
Web server juga dapat menjadi sasaran empuk hacker.
Untuk itu, sangat disarankan bagi para pemilik website untuk memasang sertifikat SSL agar data-data penting di dalamnya terlindungi.
Jadi, Apakah Cache Harus Dihapus?
Cache bagaikan dua sisi mata uang, memiliki sisi menguntungkan namun bisa juga menimbulkan masalah apabila tidak dikelola dengan baik.
Agar pengalaman browsing Anda lebih aman dan perangkat komputer lebih ringan, sebaiknya Anda mengelola cache secara rutin.
Hapus data cache secara rutin; tiga hari sekali, seminggu sekali, atau disesuaikan dengan frekuensi penggunaan browser atau aplikasi yang ada di dalam perangkat Anda.