Definisi, Unsur, & Tahapan Branding – Penjelasan Lengkap!

4 min read

Branding - Definisi, Unsur, Tahapan, dan Jenisnya - Lengkap!

Di dalam dunia bisnis, kekuatan dari branding adalah hal yang utama.

Branding dilakukan agar brand perusahaan Anda melekat kuat di benak para konsumen.

Dan tidak tergeser dengan munculnya berbagai brand baru, yang mungkin, tampak lebih fresh dimata konsumen.

Apalagi ditengah masifnya perkembangan digital yang seolah membuat batasan dan waktu tidak berarti.

Mau tidak mau Sobat Aksara harus bersaing dengan jutaaan brand internasional.

Tentu saja hal ini menimbulkan persaingan bisnis yang semakin berat. 

Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami akan mengajak Sobat Aksara untuk memahami apa itu branding secara mendalam.

Lengkap dengan penjelasan unsur dan tiap tahapan branding.

Mari langsung saja kita baca bersama!

Apa Itu Branding?

Apa Itu Branding

Branding adalah segala upaya perusahaan untuk menciptakan sebuah brand (merek) dan mengenalkannya pada masyarakat.

Brand sendiri merupakan identitas yang mewakili suatu perusahaan dan disematkan dalam setiap barang atau jasa yang dimiliki.

Ia dapat direpresentasikan dalam bentuk nama, istilah, simbol, warna, tagline, visi-misi, dan kombinasi dari beberapa hal tersebut.      

Lebih lanjut, sebuah brand diciptakan bertujuan untuk membedakan produk atau jasa yang dimiliki satu perusahaan dengan produk atau jasa milik perusahaan lain. 

Baca juga: Sales Funnel sebagai Kunci Sukses Berbisnis 

Unsur dalam Branding 

 

Ada beberapa unsur dalam branding yang perlu dipenuhi, yaitu:

1. Visi dan Misi 

Visi dan misi merupakan hal pertama yang harus dibuat karena ia berperan sebagai pondasi perusahaan. 

Visi berisikan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan. 

Sedangkan misi berisikan langkah-langkah yang perlu diambil perusahaan untuk mencapai apa yang dicita-citakan di dalam visi.

Berikut kami berikan contoh visi-misi dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang menaungi berbagai produk mie instan ternama seperti Indomie, Supermi, dan Popmie. 

Mereka memiliki visi (tujuan jangka panjang) untuk menjadi “Perusahaan Total Food Solutions”.

Dan memiliki misi (cara untuk mencapai visi) dengan:

  • memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan,
  • meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi kami,
  • memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan,
  • meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan. 

Nah, dalam proses branding, visi-misi digunakan sebagai pedoman.

Sehingga, tim marketing tidak menggunkan cara yang melenceng dari apa yang telah diyakini perusahaan dalam prosesnya.

2. Nama Brand 

Nama brand adalah unsur yang harus ada dalam proses branding. 

Sebab ia memberikan identitas yang jelas pada sebuah produk dan mempermudah masyarakat untuk mengenali produk perusahaan Anda.

Lebih lanjut, sebuah nama brand juga akan membawa produk Anda pada ke level yang lebih tinggi.

Tanpa sebuah brand, produk yang Anda miliki tidak memiliki faktor pembeda yang jelas dengan ribuan produk lainnya. 

Dua Perempuan Sedang Membeli Es Teh di Cafe

Contohnya es teh yang terbuat dari daun teh paling pucuk namun dijual tanpa embel-embel merek.

Walaupun berbahan dasar teh yang berkualitas, masyarakat akan menganggapnya sama dengan teh yang dibeli dari warung bakso seharga tiga ribu rupiah.

Bandingkan dengan es teh dengan nama brand Esteh milik Haidar Wurjanto, Tong Tji milik Tatang Budiono, atau  Menantie milik Jerome Polin.

Kualitas tehnya mungkin sama, begitu juga dengan rasanya.

Namun, nilai mereka jelas berbeda. 

Nama brand memberikan keunikan dan kekuatan pada produk yang hanya “teh” sehingga mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat  

Pun, laku dijual dengan harga yang tinggi.

3. Logo

 

Logo merupakan wajah dari sebuah brand. 

Dimana brand akan digambarkan melalui gaya tulisan, warna, dan bentuk logo yang bersifat eksklusif.

Keeksklusifan dibutuhkan agar logo membekas dalam pikiran target market

Oleh karena itu, untuk membuatnya diperlukan product knowledge yang mendalam. 

4. Tagline

Pasti Anda sudah tidak asing dengan kata-kata seperti, Just Do It, Think Different, atau Connecting People.

Kata-kata tersebut merupakan tagline dari brand-brand kenamaan Nike, Apple, dan Nokia.

Tagline tersebut mudah diingat dan sudah sangat mendunia, sehingga ketika mendengar kata-kata tersebut masyarakat akan langsung teringat pada brand terkait. 

Nah, secara teknis tagline merupakan deskripsi singkat untuk mengkomunikasikan nilai dari sebuah brand dan umumnya digunakan selama brand tersebut hidup.

Ada kalanya pula tagline ditempelkan pada logo sebuah produk. 

Sebagai pemilik suatu produk sangat penting bagi Anda untuk memiliki sebuah tagline yang unik dan catchy. 

5. Website

Sebelum internet marak digunakan, Anda perlu menyewa berbagai media untuk menyampaikan brand produk seperti brosur, pamflet, billboard, spanduk, dan lain sebagianya.

Nah, di era siber ini, Anda dapat membuat website untuk menampilkan citra brand dan perusahaan secara langsung pada dunia. 

Website resmi dengan domain yang bagus dan profil perusahaan lengkap dengan foto-foto produk yang apik. 

Website resmi perusahaan yang dikelola dengan baik akan memberi nilai tambah pada kredibilitas perusahaan dan brand. 

Dan menurut AMA (American Marketing Association) enam dari sepuluh konsumen lebih menyukai produk yang memiliki website resmi.

Tahapan dalam Proses Branding 

Dalam proses branding, ada empat golongan konsumen, yaitu:

  1. Golongan 1 – orang yang belum tahu keberadaan produk atau jasa Anda dan belum membutuhkannya.
  2. Golongan 2 – orang yang sudah mengetahui keberadaan produk atau jasa Anda namun belum membutuhkannya.  
  3. Golongan 3 – orang yang sudah mengetahui keberadaan produk atau jasa Anda, sudah membutuhkannya, namun masih ragu untuk membeli. 
  4. Golongan 4 – orang yang sudah mengetahui keberadaan produk atau jasa Anda, sudah membutuhkannya, dan langsung membelinya.

Nah untuk dapat mengcover empat golongan konsumen yang menjadi sasaran branding tersebut, ada empat tahapan pula yang dilalui.

Tahapan dalam Proses Branding1. Unaware Brand

Tahap pertama ini ditujukan pada konsumen golongan 1 yang sama sekali belum mengetahui keberadaan brand Anda. 

Pada tahap Unaware Brand,  Anda perlu memperbanyak iklan yang menarik dan menayangkannya di berbagai media. 

Tidak hanya nama brand yang perlu dicantumkan, visual produk, logo, serta warna identitas brand juga harus terpampang secara proporsional.   

Jika punya cukup dana, Anda bisa menggunakan jasa influencer mulai dari yang kecil hingga yang besar. 

Tujuannya agar masyarakat menyadari eksistensi brand Anda.  

Sehingga konsumen yang masih berada pada golongan 1 dapat masuk menjadi golongan 2.  

2. Brand Recognition

Brand Recognition merupakan tahapan yang dialami oleh konsumen golongan 2.

Pada tahapan ini konsumen memiliki kemampuan untuk mengenali brand suatu produk saat mendengar kategori produk, melihat logo, atau melihat warna identitasnya.  

Contohnya ketika melihat warna merah, biru, dan kuning yang di tumpuk.

Walaupun lupa nama brandnya, konsumen golongan 2 akan mengenali susunan warna tersebut merupakan identitas dari suatu minimarket terkenal (Indomaret). 

Agar konsumen golongan dua dapat beralih ke golongan selanjutnya, Anda perlu melakukan edukasi brand.

Edukasi brand merupakan proses untuk membantu masyarakat mengenali brand Anda. 

Caranya lagi-lagi dengan membuat banyak promosi melalui berbagai media seperti televisi, website, dan sosial media.

Buatlah berbagai konten menarik seperti komik atau video pendek. 

Jangan lewatkan pula kesempatan untuk berinteraksi dengan calon pelanggan via kolom komentar juga fitur direct message untuk memberikan edukasi lebih lanjut.

3. Brand Recall

Pada tahapan ini, masyarakat telah mengingat nama sebuah brand hanya berdasarkan kategori produk. 

Contohnya ketika ada yang sedang membahas tentang air mineral.

Konsumen golongan 3 akan memikirkan beberapa brand yang familiar dengan mereka seperti Aqua, Ades, atau Le Minerale. 

Nah, agar konsumen golongan 3 menjadi konsumen golongan 4, Anda perlu menunjukkan lebih lanjut bahwa produk Anda sehat, aman, legal, memiliki banyak manfaat, dan dapat mengatasi permasalahan konsumen.

Sehingga terbentuk trust yang kuat dalam diri konsumen untuk menggunakan produk dari brand Anda. 

4. Top of Mind Awareness 

Top of Mind Awareness atau sering disingkat TOMA merupakan tahapan dimana konsumen golongan 4 sudah mempercayai produk Anda sepenuhnya.

Jadi ketika mendengar kategori produk tertentu, mereka akan langsung memikirkan produk Anda.

Dan ketika membutuhkannya, tanpa ragu lagi mereka Akan melakukan pembelian.

Untuk mempertahankan konsumen golongan 4, Anda dapat menyelenggarakan berbagai promo menarik.

Misalnya konsumen dapat menukarkan lima kemasan produk untuk satu produk baru atau voucher diskon spesial. 

Baca juga: Guerilla Marketing – Strategi Hemat Budget untuk Bisnis Anda

Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa untuk mengenalkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan harus melakukan branding. 

Dalam proses branding akan ada 4 tahap yang dilalui yaitu Unaware Brand, Brand Recognition, Brand Recall, dan Top of Mind Brand. 

Untuk mendapatkan brand awareness dari masyarakat memang membutuhkan effort yang cukup besar dan memakan waktu yang cukup lama. 

Namun hal tersebut bukanlah halangan bagi brand Anda untuk terus maju dan dapat unggul dalam pekatnya persaingan bisnis.

Kenalan dengan Ekstensi .it.com, Cocok untuk Siapa Saja?

Pesatnya perkembangan di dunia per-domain-an menjadi angin segar bagi para pelaku di bidang ini, seperti domainer, pebisnis online, atau para blogger. Seperti diketahui, dalam...
Jordy Prayoga
2 min read

Mengenal Ekstensi .NET.ID & Alasannya Mengapa Jarang Ditemui

Sebagai pengguna internet, tentu Sobat Aksara tahu bahwa ekstensi domain .ID adalah identitas milik negara Indonesia. Ekstensi tersebut telah banyak digunakan oleh situs-situs yang...
Jordy Prayoga
2 min read

Leave a Reply