Pernahkah Anda membeli tiket pesawat melalui aplikasi layanan travel online dan membayar menggunakan m-banking?
Atau mungkin membayar semangkuk bakso menggunakan e-money agar dapat diskon khusus?
Jika pernah, pasti Anda merasa sangat terbantu dengan segala proses pembayaran yang sangat praktis.
Anda tidak perlu datang langsung ke bandara untuk membeli tiket maupun membayar menggunakan uang tunai untuk menyelesaikan berbagai macam transaksi.
Nah, semua proses pembayaran praktis antar aplikasi online tersebut dapat dengan mudah terjadi karena adanya penggunaan API.
Apa sih yang dimaksud dengan API? Kok kedengarannya hebat banget peran software ini?
Cari tahu jawaban lengkapnya di artikel berikut, yuk!
Apa Itu API?
API adalah singkatan dari Application Programming Interface.
Sebuah perangkat lunak yang dapat menghubungkan satu aplikasi dengan aplikasi lainnya.
API sendiri terdiri dari kumpulan fungsi, protokol, atau URL endpoint yang digunakan untuk mengembangkan dan mengintegrasikan aplikasi, baik dalam satu platform maupun lintas platform.
Kumpulan fungsi, method, atau URL endpoint tersebut disimpan dalam sebuah bentuk API library.
Seperti yang Anda tahu, di dunia ini terdapat berbagai macam bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sebuah aplikasi.
Nah, dua aplikasi dengan bahasa pemrograman yang berbeda tidak bisa begitu saja digabungkan.
Maka, disini API bertugas sebagai penghubung.
Coba bayangkan sebuah situasi dimana ada Anda, Assistant Translator, dan Tukang Jahit.
Disini Tukang Jahit adalah “sistem dalam program” yang akan menyiapkan pesanan Anda.
Kemudian, Assistant Translator adalah API. Dimana API akan menerjemahkan dan menyediakan apa yang Anda pesan.
Ceritanya, Anda adalah seorang pelanggan di sebuah Tukang Jahit.
Anda berbicara menggunakan Bahasa Indonesia.
Sedangkan, Tukang Jahit adalah seseorang yang berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Anda dan Tukang Jahit pasti tidak bisa berkomunikasi secara langsung karena perbedaan bahasa. Tidak akan nyambung.
Maka datanglah Assistant Translator diantara kalian.
Assistant Translator akan mendengarkan pesanan baju yang Anda inginkan.
Setelah itu, ia akan mendatangi Tukang Jahit untuk menerjemahkan kemauan Anda.
Tukang Jahit pun mengerti dan mulai memproses baju sesuai pesanan Anda.
Dan setelah baju jadi, Assistant Translator akan memberikan baju tersebut kepada Anda.
Jenis-Jenis API
Terdapat empat jenis API yang diklasifikasikan berdasarkan hak aksesnya. Berikut nama dan penjelasannya:
1. Public API
Public API atau dikenal juga dengan sebutan Open API merupakan interface yang dapat digunakan oleh umum dalam lintas platform.
Public API juga termasuk dalam interface yang paling mudah digunakan.
Anda sebagai pengguna suatu aplikasi tinggal mendaftar atau memanfaatkannya melalui aplikasi Anda.
Contohnya adalah API untuk m-banking atau Google Maps.
2. Private API
Seperti namanya, Private API tidak terbuka untuk umum dan berada dibawah naungan organisasi tertentu.
Jadi, API jenis ini hanya digunakan untuk keperluan internal dalam pengembangan suatu aplikasi.
3. Partner API
Partner API merupakan API yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang telah saling bekerjasama atau pihak yang telah mengantongi izin penggunaan.
Anda perlu mendaftar terlebih dahulu kepada pihak penyedia, hingga kemudian dapat menggunakan API sesuai dengan perjanjian.
4. Composite API
Composite API adalah API yang menyimpan data dari berbagai server dalam satu tempat.
Dengan API jenis ini, pengguna dapat mendapatkan berbagai jenis data hanya dalam sekali akses.
Fungsi API
Pada penjelasan sebelumnya, sudah disinggung fungsi API secara singkat. Nah, sekarang kami akan menjelaskannya secara lebih mendetail.
1. Mengurangi Beban Kerja Server
Penggunaan interface khusus bernama API ini membuat server tidak perlu mencari dan menyimpan semua data sendiri.
Server suatu aplikasi cukup memanggil atau meminta API untuk mendapatkan data terbaru dari server asal.
Beban server suatu aplikasi menjadi lebih ringan sehingga mengurangi resiko server down.
2. Pembuatan dan Pengembangan Aplikasi Menjadi Lebih Mudah, Cepat, dan Hemat
API sangat penting keberadaannya dalam dunia teknologi.
Dengan menggunakan API, seorang programmer tidak perlu menulis kode suatu program dari awal saat membuat suatu aplikasi.
Begitu juga dalam proses pengembangan fitur dalam suatu aplikasi.
Dimana setiap aplikasi dibangun menggunakan struktur bahasa pemrograman yang berbeda-beda.
Dengan API, developer cukup mengambil data yang dibutuhkan dari platform lain.
Sehingga proses pengembangan suatu aplikasi bisa lebih hemat, mudah, dan cepat.
Tanpa API, developer harus membuat sistem interface baru dengan bahasa pemrograman yang sama atau melakukan input secara manual setiap kali suatu aplikasi ingin menambah fitur baru.
Hal tersebut tentunya akan memakan sangat banyak waktu, biaya, dan tenaga.
Contohnya seperti penggunaan fitur payment gateway dalam pembelian tiket pesawat melalui layanan travel online di awal artikel tadi.
Ada tiga pihak yang terlibat disini yaitu layanan travel online, maskapai penerbangan, dan layanan m-banking.
Bayangkan jika seorang developer perlu mengembangakan fitur pembayaran dan pemesanan sendiri tanpa memanfaat API dari aplikasi m-banking juga aplikasi maskapai penerbangan.
Betapa banyak biaya, waktu, dan tenaga yang dibutuhkan oleh developer karena harus membuat 3 sistem interface baru yang harus dapat saling berintegrasi.
3. Aplikasi Menjadi Lebih Fungsional
Dengan API suatu aplikasi akan menjadi lebih fungsional dan kompleks karena memiliki banyak fitur menarik.
Ia bisa langsung melakukan transaksi maupun mendapatkan data yang dibutuhkan tanpa harus keluar dari aplikasi ataupun website.
Contohnya fitur untuk menampilkan peta dalam aplikasi ojek online.
Aplikasi ojek online hanya perlu mengintegrasikannya dengan Google Maps API.
Maka, segala data yang berkaitan dengan peta dapat diakses melalui aplikasi ojek online.
Contohnya lainnya adalah penggunaan API URL endpoint pada fitur customer service berbasis WhatsApp dalam sebuah website.
API ini memungkinkan Anda untuk memulai chat dengan customer service tanpa harus keluar dari website dan menyimpan nomor telepon di kontak secara manual.
Cara Kerja API
Secara teknis, API akan menerima panggilan atau permintaan dari perangkat lunak lainnya seperti aplikasi dan website. Berikut alur kerjanya:
- Ketika Anda menggunakan suatu aplikasi, aplikasi tersebut akan terhubung ke internet.
- Anda akan memilih suatu fitur dalam aplikasi.
- Kemudian, aplikasi akan mengakses sebuah API.
- API melakukan request atau permintaan data kepada Server
- Maka, server memberikan respon atau tanggapan kepada API
- Selanjutnya, API akan menyampaikan respon berupa kumpulan data atau informasi pada aplikasi.
Sudah Lebih Paham Tentang API, bukan?
Dengan berbagai penjelasan dan ilustrasi di atas, pastinya Anda sudah mulai memahami apa itu API beserta fungsi dan cara kerjanya.
Tanpa kehadiran API, proses pembuatan dan pengembangan suatu aplikasi maupun website akan sangat berat.
Dalam pembangunan website saja Anda butuh memesan domain terbaik, hosting, sertifikat SSL dan lain sebagainya.
Bayangkan berapa biaya yang diperlukan jika kelak dalam pengembangannya untuk dapat terintegrasi dengan aplikasi lain Anda tidak memanfaatkan API?