Sahabat Aksara pasti pernah menjumpai banyak akun Instagram yang kontennya berupa unboxing atau review berbagai barang unik dan menarik dari suatu toko online.
Kemudian di akhir video, terdengar narrator berkata dengan suara riang, “untuk link pembeliannya, cek di bio nomor 129 yaa!”
Kira-kira kenapa sih mereka mau bersusah payah dan secara totalitas dalam membuat konten demi mengiklankan dagangan atau produk orang lain?
Jawabannya adalah karena mereka menjalankan model pemasaran Affiliate Marketing.
Affiliate marketing adalah salah satu model pemasaran era digital yang sedang naik daun.
Sebuah metode cerdas yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk maupun jasa secara online boleh suatu perusahaan.
Dan salah satu peluang bisnis menjanjikan bagi Sahabat Aksara yang ingin mendapatkan pundi-pundi rupiah dari Internet.
Apa Itu Affiliate Marketing?
Affiliate marketing adalah sebuah metode pemasaran dimana pemilik suatu bisnis akan memberikan komisi kepada seseorang yang berhasil mempromosikan produk atau jasa yang mereka miliki.
Dalam affiliate marketing, umumnya ada tiga pihak yang terlibat, yaitu:
- Merchant – pihak pemilik suatu bisnis atau produk.
- Affiliate Marketer – pihak umum yang bekerjasama dengan merchant.
- Pelanggan – pihak yang melakukan aksi atas hasil promosi affiliate marketer.
Tingkat keberhasilan promosi dalam model pemasaran afiliasi sebenarnya tidak hanya sale (penjualan), namun tergantung dari apa yang diminta pihak merchant.
Bisa jadi tolak ukur keberhasilannya merupakan orang yang mengikuti free trial class, mengklik suatu website, mendownload suatu aplikasi, dan lain sebagainya.
Hanya saja, dewasa ini banyak pihak yang menggunakan metode affiliate marketing untuk meningkatkan jumlah penjualan.
Hal tersebut dipengaruhi oleh menjamurnya toko online yang saling bersaing di berbagai platform e-commerce semacam Shopify, Shopee, Tokopedia, dan lain sebagainya.
Metode pemasaran afiliasi memberikan banyak keuntungan bagi kedua belah pihak.
Bagi merchant, affiliate marketing merupakan metode yang menguntungkan, karena:
- mudah untuk dieksekusi,
- rendah resiko,
- mudah dikalkulasi,
- dan menghemat dana promosi.
Sedangkan bagi affiliate marketer, metode ini sangat menguntungkan karena:
- bisa dimulai tanpa modal,
- tanpa stok barang,
- jumlah merchant tidak terbatas,
- dan jika sudah berjalan baik bisa menjadi passive income.
Perbedaan Affiliate Marketing dan Reseller
Selain istilah affiliate marketing, Sahabat Aksara yang ingin berkecimpung dalam dunia bisnis mungkin juga pernah mendengar istilah reseller.
Sekilas kedua metode ini memang memiliki banyak kemiripan. Namun, kedua metode ini juga memiliki strateginya masing-masing.
1. Affiliate Marketer
Biasanya pada sistem affiliate marketing yang berbasis online, marketer akan menjual produk atau jasa dari sebuah merek atau brand tanpa adanya syarat apapun.
Marketer hanya perlu mendaftar tanpa harus membeli atau memiliki produk atau jasa yang ditawarkan.
Seorang affiliate biasanya akan mendapatkan komisi sekitar 20 persen hingga 40 persen sesuai dengan total produk atau jasa yang dijual.
2. Reseller
Sementara itu, pada sistem reseller biasanya digunakan oleh para pelaku bisnis online dengan menjual produk atau jasa sebuah merek dengan syarat reseller harus membeli produk atau jasa tersebut.
Reseller biasanya akan mendapatkan komisi yang lebih besar dari affiliate, yakni dari angka 30 persen hingga 80 persen.
Jenis-Jenis Affiliate Marketing
Adapun jenis-jenis affiliate marketing yang dapat digunakan guna keperluan pemasaran adalah sebagai berikut.
1. Influencer
Influencer atau sosok orang dengan jumlah followers yang ribuan dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi keputusan pembelian masyarakat.
Orang-orang yang termasuk dalam jajaran influencer ini seperti para selebriti atau pegiat media sosial.
2. Media Massa
Model bisnis ini pun juga menggunakan media massa. Meski jarang dipilih, media massa juga memiliki kemampuan untuk menarik calon pembeli lebih efektif. Akan tetapi, biaya untuk menggunakan media massa ini cenderung lebih mahal dari jenis affiliate marketing lainnya.
3. Blogger
Afiliasi berikutnya adalah blogger. Biasanya para blogger akan melakukan uji coba produk atau jasa yang ditawarkan.
Usai melakukan uji coba, mereka juga akan memberikan ulasan sebagai tindakan promosi. Blogger pun cenderung lebih dipercaya dibandingkan afiliasi influencer lantaran dinilai lebih memiliki pemahaman yang lebih mendalam.
Kelebihan dan Kekurangan Affiliate Marketing
Akan tetapi, meski model bisnis ini kini kian populer dan berkembang sama seperti model bisnis lainnya affiliate marketing juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
1. Kelebihan
- Hanya memerlukan modal kecil.
- Mudah untuk dimulai.
- Fleksibel.
- Industri dengan keuntungan yang sangat besar.
- Dapat kerja dari mana saja.
- Berpotensi untuk mendapatkan penghasilan yang besar.
- Produk yang ditawarkan bisa beragam.
2. Kekurangan
- Penghasilan tidak tetap.
- Butuh kesabaran dan kerja keras.
- Sulit untuk memilih produk yang sesuai.
- Harus mampu bersaing dengan affiliate marketer lainnya.
Cara Kerja Affiliate Marketing
Affiliate marketing bekerja dengan cara yang sangat sederhana.
Setelah melakukan pendaftaran, Merchant akan memberikan kode atau tautan unik kepada affiliate marketer.
Metode pemasaran ini akan dimulai ketika seorang affiliate marketer mempromosikan suatu barang atau jasa melalui berbagai media sambil mencantumkan link unik yang ia miliki.
Bisa dari website pribadi, platform media sosial, podcast, dan lain sebagainya.
Kemudian pelanggan yang tertarik pada promosi yang dibuat oleh affiliate marketer akan mengklik tautan unik atau membeli dengan mencantumkan kode unik.
Tautan unik akan membawa pelanggan ke situs merchant.
Setelah pelanggan melakukan transaksi jual beli, transaksi dengan kode unik affiliate marketer akan dicatat di affiliate network.
Pada saat itulah seorang affiliate marketer mendapatkan komisi.
Jumlah komisi yang didapatkan oleh seorang affiliate marketer sepenuhnya tergantung pada merchant.
Untuk kelas low-end, affiliate marketer akan mendapatkan komisi sekitar 5% dari penjualan.
Sedangkan untuk kelas high-end, seperti mempromosikan special course atau special event, affiliate marketer bisa mendapatkan komisi hingga 50% dari penjualan.
Namun ada juga merchant yang menetapkan flat rate (tarif tetap) untuk hasil penjualan apapun itu.
Contoh Affiliate Marketing
Sebenarnya, ada banyak platform e-commerce yang menawarkan program afiliasi marketing.
Berikut contoh dari program afiliasi marketing yang populer dan terpercaya:
1. Shopee Affiliates Program
Shopee Affiliates Program menjanjikan komisi sebesar 10% dari penjualan bagi anggota baru dan 2.5 % bagi anggota lama.
Shopee memberikan kebebasan bagi affiliate marketers untuk memilih produk mana yang akan dipromosikan, selama produk itu bertanda Star Seller/Mall.
Platform yang dapat digunakan untuk melakukan promosi produk Shopee adalah YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter.
Jika Sahabat Aksara ingin bergabung dengan program ini, Anda tidak perlu memiliki jumlah follower atau subscriber tertentu.
Kemudian, komisi bisa Anda dapatkan tanpa minimal jumlah order, namun jumlah minimal transaksi harus Rp 10.000,00.
Jadi, walaupun seseorang membeli 5 buah barang melalui tautan unik Anda, namun total nilai transaksinya hanya Rp 8.500,00, Anda tidak akan mendapatkan komisi.
Dari program afiliasi ini, banyak pihak yang mengaku telah mendapatkan pemasukan hingga jutaan rupiah tiap minggunya.
2. Amazon Associates
Amazon memiliki program affiliate marketing bernama Amazon Associates yang meminta para affiliate marketers Amazon untuk memasang iklan di situs mereka.
Dan setiap transaksi yang terjadi dari iklan yang Anda tampilkan akan menghasilkan komisi sebesar 10%.
Untuk suatu produk atau program tertentu, komisi yang didapatkan bisa bervariasi.
Program ini terbuka bagi para content creator, blogger, publisher, dan sosial media influencer dengan website atau aplikasi yang memenuhi kualifikasi Amazon.
Setelah melakukan pendaftaran, pihak Amazon akan melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum akhirnya menerima Anda sebagai anggota Amazon Associates.
Tips Menjadi Affiliate Marketer Sukses
Untuk menjadi seorang affiliate marketers dengan penghasilan memuaskan, ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti:
1. Memilih Merchant yang Tepat
Untuk memastikan usaha Anda kelak berbuah manis, langkah paling pertama yang perlu dilakukan adalah memilih merchant yang tepat.
Pastikan syarat dan ketentuan yang berlaku; seperti besaran komisi, status keterikatan, jumlah minimal transaksi, cara klaim komisi, dan lainnya.
2. Membuat Business Strategy
Menemukan strategi terbaik saat berbisnis dengan model affiliate marketing merupakan suatu keharusan.
Anda tidak bisa memasukkan semua segmen dalam satu akun, semua harus dibagi-bagi berdasarkan klasifikasi tertentu.
Misalkan klasifikasi gender (laki-laki, perempuan, unisex), klasifikasi harga (low-end, high-end), klasifikasi tipe produk (alat rumah tangga, kendaraan, makanan) dan lain sebagainya.
Kemudian, Anda juga harus menentukan platform apa saja yang ingin Anda gunakan untuk melakukan promosi.
Hal ini berkaitan dengan tipe spesifikasi konten iklan yang harus dibuat.
Untuk konten promosi di platform Youtube, Anda harus membuat video landscape dengan durasi kurang lebih 5 menit.
Sedangkan untuk konten promosi di platform Instagram, Anda harus membuat video potrait dengan durasi maksimal 60 detik.
Hal-hal di atas sebaiknya disusun dan didokumentasikan dalam sebuah jurnal business strategy, agar semua dapat berjalan secara efektif dan efisien.
3. Membuat Konten Berkualitas
Anda perlu membuat konten berkualitas dengan isi yang jujur agar audiens menaruh kepercayaan terhadap konten promosi yang Anda buat.
Tidak disarankan untuk membuat video dengan judul atau thumbnail clickbait.
Karena sekali audiens kecewa dengan hasil review yang dibuat, reputasi Anda akan turun.
Sehingga, tidak ada yang lagi yang akan mencari referensi dan membeli produk melalui link Anda.
4. Menerapkan SEO
Platform apapun yang Anda gunakan untuk melakukan promosi, sebaiknya Anda melakukan optimasi dengan pedoman SEO masing-masing.
Anda bisa mencari referensi tentang SEO Instagram, SEO Youtube, SEO blog, dan lain sebagianya.
Siap Menjadi Bagian dari Affiliate Marketing?
Setelah mengetahui apa itu affiliate marketing dan apa saja keuntungan yang bisa diraih, umumnya banyak pihak yang tertarik untuk mencoba.
Apalagi affiliate marketing adalah peluang bisnis yang tergolong mudah untuk dimulai dan dijalani.
Yang dibutuhkan adalah ketekunan dan kegigihan dalam merintisnya, sebelum akhirnya dapat menjadi ladang passive income dengan memanfaatkan internet.
Bagaimana dengan Anda? Tertarik memulai bisnis model affiliate marketing?
Atau Anda ingin menjajal bisnis lain, seperti menjadi reseller domain misalnya?
Tulis opini Anda di kolom komentar ya!